Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menko Pratikno Dorong Santri Tetap Kuliah Lewat Universitas Terbuka

Ilustrasi jemaah pesantren Al Khoiriyah di Tulungagung menggelar Salat Ied hari ini. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Ilustrasi jemaah pesantren Al Khoiriyah di Tulungagung menggelar Salat Ied hari ini. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Intinya sih...
  • Pratikno tunjuk mantan rektor Universitas Terbuka untuk memastikan akses lebih luas ke semua masyarakat
  • Pratikno harap SALUT bisa dimanfaatkan optimal oleh pondok pesantren

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, mengatakan pemerintah bakal mendorong dilakukan pembelajaran digital bagi para santri di pesantren. Apalagi jumlah santri saat ini diperkirakan mencapai 11,5 juta.

Salah satu cara yang didorong adalah lewat pendirian Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) berbasis pesantren. Dengan adanya platform tersebut memungkinkan para santri untuk meningkatkan kualifikasi jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi tanpa perlu meninggalkan pengabdian di pesantren.

"SALUT akan menjadi langkah penting untuk melahirkan lulusan pesantren yang bisa berkontribusi dalam berbagai sektor pembangunan," ujar Pratikno di Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah, Kabupaten Malang, dikutip dari siaran pers, Senin (14/7/2025).

Mantan Menteri Sekretaris Negara itu menilai, dengan kombinasi akses pendidikan tinggi dan nilai-nilai agama yang kuat yang diajarkan di dalam pesantren maka akan lahir santri yang bisa bersaing secara global.

"Tentunya dengan tetap berpihak pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan," kata dia.

1. Pratikno tunjuk mantan rektor niversitas Terbuka untuk memastikan akses lebih luas ke semua masyarakat

Menko PMK Pratikno saat menghadiri World Expo 2025 di Osaka, Selasa (27/5/2025) (Dok. Kemenko PMK)
Menko PMK Pratikno saat menghadiri World Expo 2025 di Osaka, Selasa (27/5/2025) (Dok. Kemenko PMK)

Pratikno mengaku telah menunjuk mantan Rektor Universitas Terbuka (UT), Ojat Darojat, memastikan akses pendidikan tinggi dapat menjangkau lebih luas, terutama bagi komunitas yang selama ini menghadapi keterbatasan akses seperti para santri. Ojat sendiri kini bertugas sebagai Deputi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang membidangi peningkatan kualitas pendidikan.

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengklaim, kini Kemenko PMK bersama kementerian dan lembaga (K/L) terkait tengah berupaya keras memastikan perguruan tinggi hadir memberikan layanan pendidikan tinggi yang lebih dekat dengan masyarakat, termasuk para santri.

"Bagaimana perguruan tinggi hadir memberikan pelayanan pendidikan yang lebih dekat kepada seluruh anak bangsa yang mengalami keterbatasan untuk keluar meninggalkan pesantren. Makanya dibuat lebih mendekat dengan adanya SALUT (Sentra Layanan Universitas Terbuka). Dengan catatan mohon betul dijaga kualitasnya," kata dia.

2. Pratikno harap SALUT bisa dimanfaatkan optimal oleh pondok pesantren

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Pratikno di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (20/5/2025) (bnpb.go.id)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Pratikno di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (20/5/2025) (bnpb.go.id)

Pratikno berharap keberadaan platform SALUT bisa menjadi solusi konkret agar para santri dan pengasuh pondok pesantren dapat mengakses pendidikan tinggi dengan lebih mudah.

“Manfaatkan ini dengan sebaik-baiknya. Para pengasuh kami dorong untuk turut mengawal, agar SDM unggul bisa terus ditingkatkan, sehat secara fisik, moral, mental, dan juga semakin terdidik, semakin kompeten," kata dia.

3. Sudah ada enam SALUT di Malang Raya

Foto Pondok Pesantren Al-Hikmah IIBS ( Sumber: Website SMP-SMA Al-Hikmah IIBS Batu )
Foto Pondok Pesantren Al-Hikmah IIBS ( Sumber: Website SMP-SMA Al-Hikmah IIBS Batu )

Berdasarkan data yang dimiliki Kemenko PMK, hingga saat ini terdapat enam platform SALUT yang tersebar di Malang Raya. Dua di antaranya ada di pesantren.

Selain di Al-Ishlahiyah, SALUT juga berdiri di Pondok Pesantren Al-Khoirot yang ada di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Universitas Terbuka menerapkan pembelajarannya jarak jauh, namun ada kalanya calon mahasiswa dan mahasiswa harus menyelesaikan kebutuhan administrasi secara offline.

SALUT memudahkan mereka untuk mendapatkan pelayanan administrasi tanpa perlu keluar dari pesantren. "Kalau tidak ada SALUT, para santri harus keluar dari pesantren untuk registrasi, ujian, dan lain-lain. Kalau ada SALUT di dalam pesantren akan lebih mudah," ujar Staf Khusus Menko PMK Bidang Toleransi Beragama, Ulul Nuha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us