Elektabilitas Anjlok di Survei Litbang Kompas, Ini Kata Ganjar-Mahfud
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Penelitan dan Pengembangan (Balitbang) Kompas merilis hasil survei terhadap elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024. Hasilnya, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di urutan terakhir.
Balitbang Kompas melakukan survei pada 29 November hingga 4 Desember 2023, dengan melibatkan 1.364 responden. Survei dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Margin of error pada survei Kompas sekitar 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Posisi Buncit di Survei Litbang Kompas, Ini Reaksi TPN
1. Prabowo-Gibran paling atas, Amin salip Ganjar-Mahfud
Dalam survei tersebut, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di puncak dengan elektabilitas tertinggi. Berikut hasil surveinya:
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabumuning Raka: 39,3 persen
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 16,7 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 15,3 persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo-Gibran Unggul dari Anies dan Ganjar
Editor’s picks
2. Respons Ganjar
Ganjar mengaku tak masalah dengan hasil survei Kompas itu. Menurutnya, berdasarkan hasil survei lembaga lain, pasangan Ganjar-Mahfud juga elektabilitasnya tinggi.
"Tidak apa-apa, jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain. Buat kami itu menjadi pemicu saja, agar kita bisa berpacu lebih bagus lagi," ujar Ganjar di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan, waktu konsolidasi dan kampanye juga masih ada. Sehingga, masih ada waktu yang panjang menarik hati masyarakat untuk mendukungnya pada Pilpres 2024.
"Karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan. Jadi tidak berkecil hati, tugas kita temui rakyat. Langsung kita berkomunikasi dengan mereka," kata Ganjar.
3. Mahfud juga tak masalah dengan hasil survei Kompas
Secara terpisah, Mahfud juga tak masalah dengan hasil survei Balitbang Kompas. Menurutnya, hasil survei biasa berubah setiap saat.
"Oh ya gak apa-apa, survei kan tiap saat berubah. Nanti kalau ditanya hari ini ya itu hasilnya, nanti kalau minggu depan hasilnya, itu kan dimulai dari dulu perkembangan yang berubah-ubah, gak apa-apa bagus," ucap Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.