Survei Litbang Kompas: Prabowo-Gibran Unggul dari Anies dan Ganjar

Sulit terjadi pemilu satu putaran karena swing voters tinggi

Jakarta, IDN Times - Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul dibandingkan dua paslon lainnya. Paslon Prabowo-Gibran mendapatkan 39,3 persen suara. Sedangkan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapatkan 16,7 persen suara. Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ada di posisi paling bawah dengan raihan suara selisih tipis dari Anies yakni 15,3 persen. 

Namun, berdasarkan data dari Litbang Kompas, jumlah pemilih yang bimbang atau undecided voters mencapai 28,7 persen. Pasangan Prabowo-Gibran disebut unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden.

Paslon nomor urut 02 ini lebih tinggi di area pedesaan maupun perkotaan. Serta dominan di kalangan perempuan maupun laki-laki. Padahal, di lembaga survei lain, paslon nomor 01 lah yang unggul pada pemilih di area perkotaan. 

Paslon Prabowo-Gibran juga menonjol di semua kategori usia. Bahkan, termasuk di kelompok mayoritas pemilih yakni millennial dan gen Z. Dukungan dari generasi Z (usia 17-25 tahun) mencapai 54,5 persen. Namun, tak disebut raihan suara yang diperoleh dari generasi Y. 

Sementara, untuk pertanyaan khusus tentang elektabilitas capres saja, tanpa pasangannya, Prabowo juga unggul. Prabowo meraih suara 39,7 persen. Sedangkan, Ganjar 18 persen dan Anies 17,4 persen. 

Apa yang menyebabkan paslon nomor urut 02 unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya?

1. Dukungan dari bekas pemilih Jokowi beralih ke Prabowo-Gibran

Survei Litbang Kompas: Prabowo-Gibran Unggul dari Anies dan GanjarSebanyak 15 kelompok relawan pendukung Joko "Jokowi" Widodo dan Gibran Rakabuming hadir mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra dan bakal calon presiden Prabowo Subianto sebagai presiden (dok Humas Prabowo)

Baca Juga: Galaunya Cak Imin Sebelum Tidur: Acara Ramai tapi Hasil Survei Buruk

Salah satu penyebab meningkatnya elektabilitas Prabowo karena bekas pemilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin bergeser dari Ganjar ke Prabowo. Pada survei Agustus 2023, simpatisan Jokowi yang memilih Ganjar mencapai 48,1 persen dan hanya 22,9 persen yang memilih Prabowo. 

Tetapi, situasinya kini berbalik. Bekas pemilih Jokowi yang memilih Prabowo mencapai 39,8 persen dan yang memilih Ganjar 27,4 persen. 

Hal itu juga ditopang dengan adanya pergeseran pemilih PDI Perjuangan yang malah memilih Prabowo dan bukan Ganjar. Semula, pemilih PDIP yang memilih Prabowo mencapai 22,1 persen. Tetapi, kini menjadi 35,1 persen. 

Selain itu, Prabowo juga mendapatkan aliran suara lebih besar dari kelompok masyarakat yang merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Situasi ini berbeda dibandingkan sebelumnya. 

Dalam survei Agustus 2023, dari total masyarakat yang puas terhadap kinerja Jokowi, 40,3 persen memilih Ganjar dan 30,9 persen memilih Prabowo. Sekarang, situasinya berbalik. 42,6 persen memilih Prabowo dan 30,9 persen memilih Ganjar. Sedangkan, yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi, condong lebih memilih Anies. 

Baca Juga: Ganjar Center: Yenny Wahid Skor Tertinggi Bacawapres Ideal Ganjar

2. Survei Litbang Kompas menunjukkan popularitas Gibran lebih tinggi dibandingkan Mahfud-Muhaimin

Survei Litbang Kompas: Prabowo-Gibran Unggul dari Anies dan GanjarWali Kota Solo, Gibran Rakabuming (Dok. Pribadi/Gibran)

Temuan lain yang mengejutkan yaitu tingkat pengenalan masyarakat terhadap Gibran jauh lebih tinggi dibandingkan Mahfud dan Muhaimin. Litbang Kompas mencatat popularitas Gibran mencapai 85,1 persen. 

Sementara, popularitas Mahfud ada di angka 72,7 persen. Sedangkan, Muhaimin ada di angka 55,3 persen. 

Begitu pula elektabilitas Gibran yang dinilai jauh lebih tinggi dibandingkan dua cawapres lainnya. Elektabilitas Wali Kota Solo itu mencapai 37,3 persen. Sedangkan, elektabilitas Mahfud ada di angka 21,6 persen dan Muhaimin 12,7 persen. 

Litbang Kompas mencatat popularitas Gibran demikian cepat melesat. Apalagi khususnya setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal perubahan syarat capres dan cawapres dan ia resmi maju jadi pendamping Prabowo. 

3. Sulit tercapai pemilu satu putaran

Survei Litbang Kompas: Prabowo-Gibran Unggul dari Anies dan GanjarIlustrasi kotak suara (IDN Times/Rehan)

Lantaran belum ada elektabilitas capres yang melampaui 50 persen, maka kelihatannya sulit pemilu 2024 digelar satu putaran. Apalagi tingkat pemilih bimbang mencapai 28,7 persen. Angka ini tergolong besar mengingat pemilu tersisa dua bulan lagi. 

Kalangan yang masuk ke dalam pemilih bimbang adalah  mereka yang belum memiliki ikuatan ideologis atau kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu. Sehingga, belum tahu siapa yang akan dipilih dan masih rentang mengubah pilihannya. 

Kebanyakan kelompok ini merupakan bekas pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada pemilu 2019. Sebagian lain merupakan orang-orang yang tidak menggunakan haknya atau merahasiakan pilihannya pada pemilu lalu. 

Mayoritas mereka merupakan generasi tua dalam rentang usia 41-60 tahun. Sebagian besar masuk ke dalam generasi X. Mayoritas kelompok ini merupakan kalangan perempuan yaitu mencapai 54,2 persen. 

Di samping itu, diketahui bahwa kebanyakan pemilih bimbang tinggal di pedesaan dan lebih banyak berpendidikan dasar. Survei Litbang Kompas itu dilakukan secara tatap muka pada periode 29 November hingga 4 Desember 2023. 

Jumlah responden yang terlibat dalam survei mencapai 1.364 responden yang dipilih secara acak. Mereka menggunakan metode pencuplikan sistematis di 38 provinsi di Indonesia. 

Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dengan margin of error penelitian mencapai +/- 2,65 persen. 

https://www.youtube.com/embed/JHJSic1HoZ4

Baca Juga: Alam Kasih Masukan ke Ganjar Pranowo Sebelum Debat Capres

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya