Kemenag Tepis Kabar Umrah Perdana Jemaah RI Mulai 12 Desember
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Beredar kabar keberangkatan perdana Umrah asal Indonesia adalah pada 12 Desember 2021. Kabar itu menyebut pihak yang pertama berangkat adalah petugas Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus, M Noer Alya Fitra menepis kabar tersebut.
"Saya gak pernah mengeluarkan statement itu ya (umrah perdana 12 Desember). Memang ada pertemuan kemarin dengan asosiasi (PPIU), jadi memang kita bersepakat bahwa yang kita bahas di situ tidak untuk konsumsi publik," ujar pria yang akrab disapa Nafit kepada IDN Times, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: Amphuri: Jemaah RI Diperkirakan Bisa Umrah Pertengahan Desember 2021
1. Pertemuan dengan PPIU menyusun skema penyelenggaraan ibadah umrah
Nafit menjelaskan, pertemuan kemarin dengan asosiasi PPIU dalam rangka menyusun skema bersama terkait penyelenggaraan ibadah umrah. Dalam pertemuan itu, ada rumusan yang dihasilkan.
"Kita memang ada rumusan tapi belum keluar sama sekali," ucapnya.
Baca Juga: Bertemu Menteri Haji Saudi, Yaqut Berharap Jemaah RI Segera Bisa Umrah
2. Amphuri: Jemaah RI diperkirakan bisa umrah pertengahan Desember 2021
Editor’s picks
Sebelumnya, PPIU melakukan pertemuan dengan Kementerian Agama. Pertemuan itu membahas mengenai poin-poin yang disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas kepada pemerintah Arab Saudi.
Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri), Zaky Zakaria, mengungkapkan jemaah asal Indonesia kemungkinan bisa kembali umrah pada pertengahan Desember 2021. Menurutnya, yang akan pertama berangkat adalah perwakilan dari PPIU.
"Pengajuan visa awal Desember, keberangkatan pertengahan Desember," kata Zaky dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021).
3. Arab Saudi menyerahkan kuota kepada Indonesia
Zaky mengatakan Arab Saudi disebut menyerahkan kuota umrah di masa pandemik COVID-19 kepada Indonesia. Nantinya, pemerintah Arab Saudi akan mengkajinya.
"Akan ada pengumuman resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengenai jemaah Indonesia," ucapnya.
Selain terkait keberangkatan jemaah, Zaky mengatakan, poin lain yang dibahas yakni mendorong agar tidak mensyaratkan vaksin booster bagi jemaah yang sudah mendapat dosis lengkap vaksin Sinovac maupun Sinopharm.
"Kemudian mendorong vaksin Sinovac, Sinopharm, diterima tanpa booster, full dosis," ujarnya.