Sebut Pemerintah Rezim Paranoid, Amien Rais: Akhiri Duet Jokowi-Luhut!

Amien Rais juga menyebut Jokowi haus kekuasaan

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, mengkritik pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Hal itu disampaikan dalam unggahan video di kanal YouTube Amien Rais Official berjudul "Duet Jokowi Luhut Tidak Kita Perlukan.

Pertama, Amien menegaskan duet Jokowi-Luhut harus diakhiri hingga 2024 saja. Dia mengatakan, Jokowi-Luhut tidak boleh melakukan cara-cara pemerintahan ala Orde Baru.

"Daripada saya bicara dalam rangka membayangkan oknum tertentu, lebih baik saya landing saja realitas politik kita sekarang ini duet Jokowi-Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim yang berkuasa saat ini bahwa sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024. Jadi, selain itu, tidak boleh lagi dua oknum ini lantas menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu," ujar Amien seperti dikutip IDN Times, Minggu (3/4/2022).

Baca Juga: Mengenal Ketum Partai Ummat Menantu Amien Rais: Doktor Lulusan Belanda

1. Rezim paranoid

Sebut Pemerintah Rezim Paranoid, Amien Rais: Akhiri Duet Jokowi-Luhut!Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais (Youtube.com/Amien Rais Official)

Kritik selanjut, Amien menyebut Pemerintahan Jokowi ini sebagai rezim paranoid. Dia mengatakan, rezim ini berusaha menutupi kelemeahannya dengan cara menggertak hingga mengancam.

"Saya ingatkan bahwa rezim Jokowi-Luhut, karena ambisi kekuasaannya itu, menjadi sebuah rezim paranoid. Jadi menjadi paranoid rezim di mana cirinya adalah rasa tidak pernah secure, aman," ucapnya.

Baca Juga: Elite Partai Ummat Mundur, Amien Rais Gagal Dirikan Parpol?

2. Rezim ugal-ugalan

Sebut Pemerintah Rezim Paranoid, Amien Rais: Akhiri Duet Jokowi-Luhut!Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais (Youtube.com/Amien Rais Official)

Mantan Ketua MPR RI itu juga menyebut, Pemerintahan Jokowi ini sebagai rezim yang ugal-ugalan. Terlebih, ketika ada sejumlah menteri yang menginginkan adanya perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Amin mengatakan pemimpin yang baik seharusnya tunduk pada konstitusi. Bukan justru memaksakan terus berkuasa dengan cara ingin melakukan amandemen.

"aya lihat sandiwara politik yang dipertontonkan oleh duet Jokowi-Luhut itu makin lama makin menggila, makin ugal-ugalan. Jadi tidak bisa lain kesimpulan saya bahwa memang saudara saya Jokowi ini itu, selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, tapi juga tidak tahu kapan dia harus mundur," katanya.

Baca Juga: Gugatan Partai Ummat soal Presidential Threshold Ditolak MK

3. Pemerintahan Jokowi mengidap sindrom narsistik megalomania

Sebut Pemerintah Rezim Paranoid, Amien Rais: Akhiri Duet Jokowi-Luhut!Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais (Youtube.com/Amien Rais Official)

Lebih lanjut, Amien mengatakan, saat ini pemerintahan Jokowi sedang mengidap sindrom narsistik megalomania. Sindrom ini menganggap dirinya paling benar.

"Memang seorang pemimpin, seorang presiden, itu ada kemungkinan mendapatkan sindrom narsisistik megalomania. Narsisistik itu adalah seseorang yang merasa akulah yang paling sempurna, akulah yang paling benar, akulah yang paling tahu segala macam persoalan, orang lain lebih bodoh, orang lain tidak bermutu, dan lain-lain," ujarnya.

"Megalomania itu membayangkan yang besar-besar, saya lihat ini, maaf ya Saudara Jokowi dan Luhut, Anda berdua ini harus mengaca diri, tanya kepada psikolog-psikolog yang objektif apakah kalian berdua itu sedang menderita narsisistik megalomania tadi," sambungnya.

Tak berhenti sampai itu, Amien juga menyebut Jokowi kini tengah dimabuk kekuasaan. Menurutnya, jabatan 10 tahun sebagai presiden, masih belum cukup sehingga ingin menambah masa kekuasaannya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya