Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana di salah satu apotek di Kota Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Jakarta, IDN Times - Dua obat bernama chloroquine dan avigan mendadak hilang dari pasaran, setelah Presiden Joko "Jokowi" Widodo memesan 2 juta (butir) untuk menyembuhkan pasien virus corona atau COVID-19.

Berdasarkan penelusuran IDN Times, Minggu (22/3) di kawasan Bekasi, Jawa Barat dan Jakarta Timur, obat tersebut tidak ditemukan di berbagai apotek dan tidak dijual bebas.

1. Tidak semua apotek menjual chloroquine dan avigan

ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Seorang petugas apotek di Jatibening, Bekasi, mengatakan tidak semua apotek menjual obat chloroquine dan avigan.

"Ada beberapa, jadi gak semua di-drop, kalau di sini memang gak ada," ujar pria yang enggan disebutkan namanya, Minggu (22/3).

Dia mengatakan kedua obat tersebut juga bisa dibeli dengan resep dokter.

(IDN Times/Reja Gussafyn)

2. Masyarakat banyak mencari obat chloroquine dan avigan

Ilustrasi IDN Times/Aji

Di Apotek Kimia Farma di Duren Sawit, Jakarta Timur, juga tidak ditemui dua obat tersebut. Menurut petugas apotek, obat tersebut hanya disediakan di rumah sakit.

"Obat itu gak dijual bebas dan tidak sembarangan diminum, harus ada indikasi medis," ujar petugas apotek itu.

Di Apotek K24 Caman, Bekasi, juga sama, dua obat tersebut tidak tersedia. Meski demikian, petugas mengakui banyak masyarakat yang mencari obat tersebut beberapa hari ini.

"Banyak yang cari, padahal obat itu hanya diberikan buat yang sudah positif virus corona," ujar petugas apotek.

3. Pemerintah membeli chloroquine dan avigan untuk mengobati pasien virus corona

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Presiden Joko Widodo mengatkan pemerintah sudah menyiapkan obat untuk menyembuhkan pasien COVID-19 yakni chloroquine dan avigan

"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu avigan. Kita telah mendatangkan 5.000 dan dalam proses pemesanan 2 juta (butir)," kata Jokowi dalam keterangan persnya, di Istana Kepresidenan Bogor, yang disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3).

Pemerintah tidak hanya memesan satu jenis obat itu saja. Ada pula chloroquine. "Ini kita telah siap 3 juta, kecepatan ini yang kita ingin sampaikan kita tidak diam, tapi mencari hal-hal, info-info apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan COVID-19," ujar dia.

Meski obat-obatan ini dinilai membantu kesembuhan pasien positif virus corona, hingga kini belum ditemukan vaksin atau antivirus COVID-19. "Mengenai antivirus sampai sekarang belum ditemukan, dan ini yang saya sampaikan itu tadi obat," ucap Jokowi.

Editorial Team