Pertamina Patra Niaga terus memastikan seluruh layanan masyarakat dapat beroperasi maksimal, salah satunya adalah SPBU. (Dok. Pertamina)
Melalui Auto Replenishment, perkiraan kebutuhan BBM akan terus di-monitoring secara berkala. Pertama, stok dan data penjualan SPBU akan menjadi informasi utama dalam memproyeksikan kebutuhan BBM yang harus dipenuhi.
Kedua, jika stok sudah di level minimum, sistem secara otomatis akan membuat data pemesanan BBM sesuai volume yang dibutuhkan, untuk kemudian dilakukan pembayaran oleh SPBU. Ketiga, jika sudah diproses, sistem akan mengirimkan notifikasi ke titik suplai atau Fuel Terminal terdekat untuk dijadwalkan pengiriman produk BBM yang dibutuhkan.
“Jadi secara umum, tidak ada perubahan skema. Namun, ada integrasi yang mempercepat waktu proses pemesanan BBM. Di dalam sistem sudah akan diatur, jadi tidak ada lagi SPBU terlambat memesan BBM dan harapannya jika pengiriman BBM dapat dilakukan tepat waktu sebelum stok minimum, maka layanan SPBU juga akan makin maksimal,” tambah Arya.