Jakarta, IDN Times - Dewan Pengurus Pusat Partai Berkarya menegaskan bahwa pihaknya mendukung KPK untuk segera mengusut dua kadernya yang disebut ikut terlibat dalam kasus korupsi pengadaan Alquran.
Mereka adalah Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan Ketua DPP Vasco Ruseimy.
Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan seluruh DPP akan berkonslutasi dengan Ketua Umum Tommy Soeharto mengenai hal tersebut dalam beberapa hari ke depan
“Saya bersama beberapa teman sangat mensupport teman-teman di KPK untuk kasus ini dituntaskan, apabila sekjen kami terlibat, salah satu ketua kami disebut namanya,” kata Andi di Kantor DPP Partai Berkarya, Jalan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (24/1).
Dukungan tersebut diberikan agar KPK dapat dengan cepat memeriksa dan memberikan status kepada keduanya, baik menjadi saksi atau tersangka jika memang benar terlibat dalam kasus korupsi tersebut.
“Karena ini sangat memengaruhi kewibawaan partai baik di pusat dan daerah. Teman-teman keluarga besar Partai Berkarya mempertanyakan hal itu dan ini menyangkut kinerja partai kami dalam rangka menghadapi Pilkada 2020 dan persiapan Pemilu 2024,” tuturnya.
Karena kasus tersebut, DPP Partai Berkarya sepakat untuk menonaktifkan Priyo dan Vasco dari jabatannya di partai agar fokus menyelesaikan kasus yang tengah ditujukan kepada mereka.
“Sehingga kami sebagian besar teman teman (DPP) merekomendasikan menonaktifkan dulu Bapak Priyo Budi Santoso selaku Sekjen,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam pemeriksaan KPK, Kamis (23/1) mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Fahd El Fouz membeberkan peran Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan Vasco Ruseimy dalam kasus tersebut.
Fahd telah divonis empat tahun penjara karena terbukti terlibat dalam kasus korupsi pengadaan laboratorium komputer madrasah tsanawiyah tahun anggaran 2011 dan pengadaan kitab suci Alquran tahun anggaran 2011 dan 2012 di Kementerian Agama. Kasus tersebut menyebabkan kerugian negara sebesar Rp14 miliar.