Pengalaman Terbang ke Banyuwangi Diantar Royal Australian Air Force

IDN Times bersama 10 media nasional berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma bersama Royal Australian Air Force menggunakan C-130J Super Hercules pada Selasa (12/11/2024), pukul 13.45 WIB.

Sebelum keberangkatan, kami di-briefing tentang aturan umum penerbangan dilanjutkan pemeriksaan barang bawaan selama 30 menit. Hal itu dilakukan karena kami berangkat dari landasan pacu penerbangan non-komersial.

Setelah itu, kami berjalan masuk ke area landasan, dan masuk ke pesawat C-130J Super Hercules. Kru dari Australian Air Force memandu kami masuk dan duduk di pesawat militer.

Pemandangan di dalam pesawat hampir sama dengan momen para anggota menteri Kabinet Merah Putih terbang ke Magelang, Jawa Tengah, guna mengikuti pembekalan di Akademi Militer (Akmil).

Kami bersama anggota TNI dan ADF duduk berhadap-hadapan di atas bangku tandu. Baru lima menit duduk, keringat bercucuran, karena gerah dan pengap.

Kenyamanan hampir tidak ada di dalam pesawat yang kami tumpangi selama 2 jam. Dengkul 50 penumpang saling beradu, ditambah punggung langsung menyentuh badan pesawat meski ditahan rajutan tali.

Kabin dengan tinggi sekitar tiga meter itu mulai berubah suhunya setelah pesawat mencapai ketinggian jelajah 15.000 kaki. Kru pesawat mulai membagikan makanan ringan khas Negeri Kanguru.

Potongan keju roaring forties blue dengan biskuit dan buah-buahan di atas nampan besar diestafetkan dari ujung ke ujung. Lumayan mengganjal perut yang melewati waktu makan siang.

Pukul 15.45 kami mendarat di Bandara Banyuwangi dan menuju hotel untuk persiapan latihan pendaratan amfibi di Pantai Banongan pada 13 November 2024.

Latihan pendaratan amfibi di Pantai Banongan  menjadi acara pembuka dalam kegiatan Keris Woomera 2024. Latihan ini melibatkan sekitar dua ribu personel militer dari kedua negara.

Adapun alutsista yang akan dipamerkan adalah kapal amfibi, tank, pesawat terbang, dan helikopter.

Keesokan harinya, IDN Times akan menginap di Kapal Perang HMAS Adelaide. Salah satu kapal terbesar milik ADF ini dirancang untuk mengangkut pasukan, kendaraan, dan peralatan militer dalam jumlah besar, serta memiliki landasan untuk helikopter.

Kapal ini digunakan untuk operasi amfibi, evakuasi, serta bantuan kemanusiaan.

Pada 15 November 2024, kedua pasukan militer akan berpartisipasi dalam skenario evakuasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Di hari terakhir, 16 November 2024, ADF dan TNI akan melaksanakan latihan menembak.