Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, Kamis (14/11) (IDN Times/Fredlina Nayla Sahla)

Jakarta, IDN Times - Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, menekankan keberhasilan implementasi teknologi pembelajaran digital di Indonesia sangat bergantung pada peran guru sebagai mediator.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Lokakarya Hasil Studi Riset tentang Persepsi Pengguna Aplikasi Pembelajaran Digital, yang diselenggarakan Enuma di Artotel Gelora Senayan, Kamis (14/11).

Menurut Itje, meski siswa telah memiliki akses ke berbagai materi pembelajaran digital, tanpa adanya keterlibatan aktif dari guru dalam proses pemahaman, teknologi tersebut tidak akan memberikan dampak optimal bagi pembelajaran siswa.

"Ketika itu tidak dilakukan engagement oleh gurunya, tidak dilakukan pemahaman itu, apa sih artinya kamu membaca itu, itu gak akan bisa," tegasnya.

1. Pentingnya keterampilan sosio-emosional guru

Lokakarya Hasil Studi Riset tentang Persepsi Pengguna Aplikasi Pembelajaran Digital yang diselenggarakan oleh Enuma di Artotel Gelora Senayan, Kamis (14/11) (IDN Times/Fredlina Nayla Sahla)

Dalam implementasi pembelajaran digital, guru perlu memiliki keterampilan sosio-emosional yang mumpuni. Kemampuan ini mencakup penggunaan kata-kata yang tepat, dan bahasa tubuh yang sesuai untuk memotivasi siswa memanfaatkan aplikasi pembelajaran.

"Yang dibutuhkan adalah guru yang mempunyai keterampilan sosio-emosional yang baik. Karena ketika menalarkan apa yang dia peroleh, dia membutuhkan kata-kata yang tepat, dia membutuhkan gesture bahasa tubuh yang tepat agar anak-anak termotivasi," jelas Itje.

2. Kolaborasi multi-pihak dalam pengembangan literasi digital

Editorial Team

Tonton lebih seru di