Peringati Hari Kartini, DKI Ajak Perempuan Terlibat Pembangunan

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta, Hani Pramono, turut membuka acara secara resmi. Hani menyampaikan, menjelang 5 abad usia Jakarta, perempuan telah meraih berbagai kemajuan dalam hal penyamarataan akses, termasuk di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, politik, hingga perlindungan. 

“Hal ini dapat dilihat dari capaian Indeks Pembangunan Gender DKI Jakarta yang menunjukan bahwa akses antara perempuan dan laki laki baik di tingkat pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik, sosial, dan perlindungan kaum perempuan di DKI Jakarta sudah mencapai angka 96,40 persen dan menjadi yang tertinggi di antara provinsi lainnya di Indonesia,” ujar Hani. 

Hani menegaskan, momentum peringatan ini diharapkan bisa mendorong perempuan untuk lebih berperan aktif di lingkungan masyarakat dan pembangunan kota. 

“Dengan meneladani semangat Ibu Kartini serta melalui sinergi yang telah terbangun saat ini, diharapkan perempuan dapat menjadi agen penggerak yang penuh semangat dan integritas, bukan hanya membangun keluarga tapi diharapkan bisa membangun masyarakat yang lebih baik dan maju,” kata dia. 

Sebagai bentuk dukungan nyata, Baznas (Bazis) Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PPAPP memberikan bantuan modal usaha kepada sepuluh wirausaha perempuan kepala keluarga terpilih dari berbagai wilayah DKI Jakarta yang tergabung dalam Jakpreneur. Setiap penerima mendapatkan bantuan sekitar satu juta rupiah.

Iin menekankan, kegiatan pemberian modal usaha tersebut merupakan hasil sinergi antara Dinas PPAPP, Baznas (Bazis) DKI Jakarta, dengan wilayah kota serta kabupaten agar bekerja sama membina program Jakpreneur. 

“Jadi, kami saling bersinergi antara DPPAPP dengan Baznas (Bazis) juga dengan wilayah lima kota dan satu kabupaten, agar sama sama kita membina Jakpreneur, khususnya dibawah binaan dari Dinas PPAPP DKI Jakarta,“ kata Iin.

Dia menambahkan, pihaknya memberi perhatian khusus kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama bagi perempuan yang menjadi kepala keluarga dan harus menghidupi keluarganya. 

“Ini menjadi bagian perhatian kami terhadap masyarakat yang membutuhkan, terkhususnya seorang perempuan, kepala keluarga (yang) harus menghidupi keluarganya, tapi dia mau berusaha sebagai UMKM,” kata dia. 

Acara peringatan Hari Kartini ini juga menghadirkan pameran booth layanan publik, mulai dari layanan kesehatan gratis, konseling keluarga serta pengaduan kekerasan bagi perempuan dan anak, hingga bazaar yang melibatkan TP PKK DKI Jakarta, Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) DKI Jakarta, Dharma Wanita Persatuan (DWP) DKI Jakarta, dan Jakpreneur binaan Pemprov DKI Jakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 900 peserta yang berasal dari perwakilan Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, BUMD DKI Jakarta, serta organisasi perempuan, lembaga perempuan, dan perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta.

Rangkaian acara semakin semarak dengan perlombaan menyanyi serta penampilan budaya Betawi, seperti Tari Pesona Dara dan atraksi pencak silat oleh atlet perempuan dari Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta. 

Selain itu, terdapat pula talkshow edukatif sekaligus inspiratif yang menghadirkan narasumber seperti Jenahara Nasution (desainer dan pendiri JENAHARA), Nurul Hilaiyah Amna (UN Women Indonesia), serta Ria Ulina (UNPFA Indonesia).