Pesan Soekarwo kepada Khofifah dan Emil: Lanjutkan 'Kapal' Jatim

Dalam pidato perpisahannya, Pakde Karwo menitipkan tonggak pemerintahan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

"Ibu Khofifah dan Mas Emil melanjutkan kereta atau kapal ini yang berjalan menuju pelabuhan yang diidamkan masyarakat Jatim," kata dia.

Dalam pidato perpisahannya tersebut, Pakde Karwo juga menjelaskan keberagaman yang ada di Jatim. Berbagai ras, suku, dan agama hidup rukun berdampingan di Jatim. Oleh karena itu ia menitipkan kondisi harmonis ini pada pemerintahan selanjutnya.

"Saya kira tidak berlebihan bahwa saya menyamakan dengan Indonesia mini yang dicita-citakan. Satu daerah yang luar biasa. Jatim memiliki pandangan yang terbuka terhadap hal-hal baik dan meneruskan hal-hal lama yang baik dalam kehidupan ini," tuturnya.

Dalam pidatonya, Pakde Karwo juga menghaturkan permintaan maaf apabila terdapat kesalahan dalam pemerintahannya. Dalam kesempatan ini, Pakde Karwo kembali tidak ditemani oleh wakilnya, Syaifullah Yusuf.

"Hari ini saya dan istri saya mohon pamit. Manusia tidak lepas dari keliru dan lupa. Saya mohon maaf kalau ada hal-hal yang maksud saya baik tapi mungkin salah menyampaikan," ungkapnya.

Pakde Karwo menyampaikan salam perpisahan ditemani oleh istrinya, Nina Soekarwo. Ia menuturkan rasa terima kasihnya kepada jajaran yang telah membantunya dalam 10 tahun terakhir.

"Saya bersama istri, dan pak wagub bersama Ibu Fatma mohon pamit, karena gaji tinggal satu amplop. Besok jam 24.00 WIB sudah berhenti," ujarnya disambut gelak tawa para undangan.

Malam tersebut berlangsung dengan cair. Para pejabat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pakde Karwo dan salam selamat datang kepada Khofifah-Emil.

Tak hanya berisikan pidato, malam itu juga diwarnai oleh penampilan artis ibu kota Ari Lasso. Emil pun sempat bernyanyi bersama Ari Lasso.

Sampai jumpa lagi, Pakde Karwo!