Jakarta, IDN Times - Proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta yang baru akhirnya mendekati tahap akhir, setelah lima bulan jabatan tersebut kosong sepeninggal Sandiaga Uno.
Kini, empat orang panelis yang ditunjuk oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sudah membahas mekanisme penyeleksian calon wakil gubernur yang baru. Seperti apa mekanismenya?
Wakil Ketua DPD Gerindra Syarief mengatakan, tim panelis yang terpilih bertugas menilai kelayakan dan kepatutan para calon wakil gubernur yang ada, dengan cara kualitatif sehingga tidak ada penilaian dengan angka.
Selama proses penilaian oleh tim panelis, ada empat indikator yang akan dilihat dari masing-masing calon wakil gubernur.
“Kami baru selesai susun indikator yakni integritas, rekam jejak, sinergitas dengan gubernur, dan pemahanan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” jelas Syarief di Jakarta Pusat, Rabu (23/1).
Rencananya, tim panelis akan melakukan tracking untuk melihat rekam jejak masing-masing calon selama empat hari, mulai 24 Januari mendatang.
Tim panelis tak akan bekerja sendirian, sebab sejumlah tokoh masyarakat akan dilibatkan dalam proses seleksi calon wagub yang baru.
“Kami akan melakukan konsultasi publik, kami undang tokoh-tokoh masyarakat,” ungkap Syarief.
Untuk mengetahui pemahaman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), tim panelis akan meminta ketiga calon untuk membuat sebuah risalah yang nantinya akan dipaparkan pada akhir pekan ini.
“Tanggal 27 (Januari) cawagub memaparkan pemahaman tentang RPJMD lewat risalah yang dibuat,” ujar Syarief.
Melihat kepadatan jadwal akhir-akhir ini, Syarief mengaku optimistis dua nama calon wakil gubernur bisa dikirimkan sebelum 11 Februari.
"Harapan partai 11 Februari, tapi kalau lihat kepadatan saya optimis bisa selesai tanggal 9 atau 10,” jelasnya.