Dedi sebelumnya membeberkan detik-detik sebelum Rofik melakukan pengeboman di Pospam Lebaran, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dedi mengatakan, saat kejadian ada seorang saksi bernama Rangga yang melihat pelaku.
"Pada saat kejadian, saksi (Rangga) membantu aparat kepolisian memasang lampu. Yang bersangkutan melihat pelaku sedang berjalan ke arah pos pukul 22.35 WIB dengan mengenakan kaos hitam dan celana jeans serta yang bersangkutan memakai headset," beber Dedi.
Dedi menjelaskan, berdasarkan perkiraan dari saksi, Rofik duduk di trotoar di depan Pospam selama kurang lebih 5-10 menit.
"Tiba-tiba pukul 22.45 WIB terjadi ledakan yang cukup kencang. Mengakibatkan pelaku mengalami luka. Terluka di depan pos. Kemudian, saksi bersama sejumlah personel Polri berjumlah 8 orang segera keluar dari pos untuk menghindari ledakan susulan," jelas Dedi.
Sekitar pukul 23.30 WIB, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Jateng kemudian melakukan pengecekan CCTV milik Dinas Perhubungan kabupaten setempat.
Dalam CCTV tersebut, lanjut Dedi, pelaku terlihat berjalan dari arah Pos 10 atau Pos Tugu sambil meninggalkan sepeda motor berwarna silver dengan nomor polisi AD 4051 WK.
Setelah selesai melakukan pengamanan di lokasi kejadian, tim dari Polres Sukoharjo bersama pasukan dari Brimob melakukan evakuasi terhadap pelaku.
"Ketika TKP dinyatakan sudah aman, maka pelaku dilakukan evakuasi ke RS di Muardi Solo untuk dilakukan perawatan secara intensif," kata Dedi.
Dedi menuturkan, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri kemudian langsung melakukan proses investigasi untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaku serta peristiwa bom bunuh diri di depan pospam tersebut.
"Demikian juga labfor langsung melakukan olah TKP di lokasi. Menemukan beberapa serpihan dan beberapa partikel terkait masalah bom," tutur Dedi.
Pada pukul 01.25 WIB, Tim Densus 88 bersama Anti-Teror Polda Jateng melakukan penggeledahan serta penyitaan barang bukti di rumah pelaku.
"Dari hasil penyitaan tersebut dan identifikasi yang dilakukan oleh Inafis, pelaku berhasil diidentifikasi atas nama RA. Diambil dari sidik jari yang bersangkutan dan ijazah yang bersangkutan pernah mengikuti pendidikan," jelas Dedi.
Dari hasil penyitaan di rumah pelaku, berhasil ditemukan beberapa barang bukti yang digunakan untuk membuat bom berdaya ledak rendah.
"Hasil temuan yang ada di kediaman pelaku, kemudian hasil analisa labfor yang menemukan beberapa serpihan di TKP, hasil simpulan sementara bahwa itu bom jenis low explosive," kata dia.
"Kemudian juga dicek ulang kembali dari labfor, sisa- sisa serbuk yang melekat di tubuh pelaku baik di dekat sekitar perut maupun sekitar luka yang ada di tangan sebelah kanan. Semua identik. Maka, ditarik satu kesimpulan ini (bom) low explosive," sambung Dedi.