Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Facebook.com

Surabaya, IDN Times - Kasus pengunggahan video di Probolinggo yang menampilkan beberapa anak TK menggunakan cadar hitam dan replika senjata dinyatakan telah ditutup oleh pihak Polres Probolinggo Kota. Kapolres Proboliggo, AKBP Alfian Nurrizal menegaskan bahwa tindakan penyelidikan terhadap kasus tersebut telah ditutup. "Ini statement saya sendiri. Saya tegaskan sudah ditutup," tegasnya ketika dihubungi IDN Times, Senin (20/8).

1. Tak ada penyelidikan lanjutan

Facebook/Gatotkoco.alkhottoth

Alfian menyatakan bahwa kasus tersebut telah beres pasca memanggil seluruh pihak yang bersangkutan. Tidak ada dugaan maksud tertentu baik dari penyelenggara maupun pengunggah video itu. "Pihak kepolisian tidak melakukan penyelidikan terhadap pengunggah dan tidak ada kerja sama dengan Polda Jatim sama sekali wong tidak ada penyelidikan," ujarnya.

2. Video durasi penuh lebih lengkap

Facebook.com

Ia menjelaskan, video tersebut sebenarnya berdurasi 1 menit 30 detik. Ketika di durasi penuh tersebut, terlihat lebih lengkap rangkaian pawai TK Kartika V-69 yang menunjukkan makna sebenarnya rangkaian pawai. Di barisan awal, terdapat 6 anak membawa bendera merah putih di lanjut dengan miniatur Ka'bah. Lalu di belakangnya ada Raja Salman beserta sang Ratu. Baru lah anak-anak memegang senjata tersebut berbaris di bagian belakang sebagai simbol pengawal. "Jadi maksudnya itu sebagai pengawal raja dan ratu. Tidak ada sama sekali tujuan radikalisme dan lain-lain," tuturnya.

3. TK dan persit akan diberi sanksi

Facebook

Alfian melanjutlan, untuk pihak TK dan persatuan istri tentara (persit) akan diberi sanksi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan Polres Probolinggo Kota sendiri memilih untuk menggelar acara lomba mewarnai bertemakan nasionalisme. "Digelar ke siswa PAUD dan TK sebagai pemahaman nasionalisme," ujarnya.

Editorial Team