Kontroversi Silaturahride with Mas Pram. (dok. B2W)
Namun, kegiatan tersebut menuai kritik sebab Pramono akan melewati Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca dalam event tersebut. Koalisi yang terdiri dari B2W Indonesia, Road Safety Association, Koalisi Pejalan Kaki, dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal yang menilai melanggar aturan dan mengancam keselamatan pengguna jalan.
"Kami kaget, acara bersepeda itu akan melalui jalan JLNT Casablanca, bahkan dua kali putaran. Kami menyampaikan penolakan keras terhadap penggunaan JLNT Casablanca sebagai rute sepeda dalam acara ini. Penolakan ini bukan tanpa dasar, regulasi yang ada sudah sangat jelas melarang sepeda melintas di JLNT," ujarnya.
Hendro mengkritik sikap Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang semula menolak penggunaan JLNT untuk pesepeda, namun kemudian berubah melunak demi memenuhi rencana acara gowes bersama Pramono Anung.
"Tapi entah karena tekanan politis atau demi silaturahmi yang terlalu "mengalir", sikap itu mendadak melunak. Solusi darurat pun diambil jalan akan ditutup penuh hanya untuk rombongan sepeda peserta acara. Sehingga makin melebar membuat kerugian aktifitas rutin hari itu warga Jakarta yang bermobilitas di jalur tersebut," katanya.