Pramono Tanam Ratusan Pohon di Cakung, Upaya Tekan Polusi di Jakarta
- Gubernur DKI Jakarta menanam 163 pohon di Cakung Barat untuk mengatasi masalah kualitas udara dan perubahan iklim.
- Pohon yang ditanam antara lain Tabebuya kuning, Jatimas, Buni, dan Salam untuk menekan polusi udara dan memperindah lingkungan kota.
- Kawasan ini akan dikembangkan dengan konsep Ecological Space dan Urban Space serta pembangunan sarana bermain anak.
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanam 163 pohon di kawasan Jl.Bekasi Raya, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (27/5/2025).
Pramono menekankan, wilayah Jakarta, khususnya wilayah padat industri dan lalu lintas seperti Cakung, masih menghadapi tantangan serius terkait masalah kualitas udara yang berdampak negatif terhadap kesehatan. Oleh karena itu, ia menilai pentingnya ruang hijau dan daya serap tanah sebagai langkah memperbaiki lingkungan sekaligus menghadapi perubahan iklim.
1. Tanam 163 pohon beragam jenis
Sebanyak 163 pohon ditanam, antara lain 103 pohon Tabebuya kuning (Tabebuia chrysantha), 40 Jatimas (Cordia sebestena), 10 Buni (Antidesma bunius), dan 10 Salam (Syzygium polyanthum).
“Beberapa kali saya menyampaikan pentingnya membuat Jakarta lebih hijau, sehingga kami dorong untuk menanam pohon-pohon yang mudah tumbuh. Maka hari ini, kami menanam pohon buni, salam, tabebuya, dan lainnya. Saya juga minta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk menyediakan air bersih,” ujar Pramono, didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri serta Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Munjirin.
2. Menerapkan konsep Ecological Space hingga Urban Space
Pramono berharap, aksi penanaman pohon ini bisa menekan polusi udara, menurunkan suhu udara antara 2 sampai 5 derajat, serta membantu mengurangi banjir melalui peningkatan daya serap tanah. Selain itu, keberadaan pohon juga mendukung keanekaragaman hayati sebagai sumber makanan bagi burung dan serangga, memperindah lingkungan kota, serta menciptakan ruang rekreasi bagi warga.
“Khusus di kawasan ini, penataan dilakukan dengan mengusung konsep Ecological Space, seperti tampungan air hujan (water harvesting) dan taman resapan (rain garden), serta Urban Space yang mencakup ruang publik untuk mendukung transportasi terpadu dan aktivitas masyarakat,” kata Pramono.
3. Instruksikan bangun sarana bermain anak
Ia juga memerintahkan pembangunan sarana bermain anak sebagai ruang interaksi sosial, sekaligus cara untuk memanfaatkan ruang terbuka hijau.
“Satu hal lagi yang menjadi perhatian kami adalah pemenuhan kebutuhan tempat bermain anak. Hal seperti ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bermain. Fasilitasnya juga, jika memungkinkan, harus diperbaiki, termasuk ketersediaan air bersih. Saya harapkan semakin banyak tempat yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bermain dan berekreasi secara produktif,” tegas Pramono.
