Banda Aceh, IDN Times - Tiga pejabat civitas akademika Universitas Syiah Kuala dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Informasi tersebut disampaikan Ketua Satuan Tugas COVID-19 Universitas Syiah Kuala, Marwan.
“Berdasarkan hasil Swab-PCR tanggal 6 dan 7 Februari 2021,” kata Marwan, ketika dikonfirmasi IDN Times, Senin (8/2/2021).
Adapun tiga pejabat kampus tersebut, dikatakan Marwan, yakni Rektor Universitas Syiah Kuala, Samsul Rizal; Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Hizir; dan Dekan Fakultas Teknik, Taufik Saidi.
“Kondisi mereka ini dalam keadaan baik dan saat ini cukup menjalani isolasi mandiri serta tetap beraktivitas seperti biasa dengan bekerja dari rumah,” kata Marwan.
Terkonfirmasinya ketiganya menambah jumlah kasus COVID-19 yang ditemukan di Unviversitas Syiah Kuala menjadi 141 kasus sejak pertama kali ditemukan pada Maret 2020 silam.
Marwan mengimbau kepada beberapa orang yang dianggap pernah melakukan kontak erat dengan tiga civitas akademika Universitas Syiah Kuala tersebut untuk segera melakukan uji swab. Selain itu, mereka juga diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri.
“Bagi siapapun yang pernah kontak erat dengan beliau ini dalam tiga hari terakhir, untuk segera melakukan uji swab atau isolasi mandiri di rumah selama satu minggu,” imbaunya.
Universitas Syiah Kuala rencananya akan memulai pembelajaran Semester Genap 2020/2021 pada Senin ,15 Februari 2021 mendatang dengan sebagian kegiatan perkuliahan maupun praktikum akan berlangsung secara tatap muka, serta sebagian lagi secara daring.
Meskipun adanya tiga civitas akademika yang dikonfirmasi positif, aktivitas kampus diharapkan dapat terus berjalan dan tidak terganggu.Oleh karena itu, kepada dosen, mahasiswa serta tenaga kependidikan, dikatakan Marwan, agar dapat menjaga diri sebaik mungkin dari wabah COVID-19.
“Caranya adalah dengan membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas jika tidak terlalu mendesak,” ujar ketua Satuan Tugas COVID-19 Universitas Syiah Kuala itu.