Jakarta, IDN Times - Rizieq Shihab mengaku sempat berhubungan dengan pejabat di Indonesia ketika tengah berada di Arab Saudi. Hal itu ia ungkapkan ketika membaca nota pembelaan dalam perkara swab test PCR palsu yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Rizieq mengaku ditelepon Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM 2014-2019 Wiranto, hingga bertemu Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan mantan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.
Rizieq mengaku pernah dihubungi Wiranto pada akhir Mei 2017. Menurutnya, saat itu Wiranto mengajaknya untuk membuat kesepakatan.
"Beliau (Wiranto) mengajak saya dan kawan-kawan untuk membangun kesepakatan agar tetap membuka pintu dialog dan rekonsiliasi," ucap Rizieq, Kamis (10/6/2021).
Selain itu, Rizieq juga mengaku bertemu Budi Gunawan di sebuah hotel di Jeddah, Arab Saudi. Dalam pertemuan tersebut, kata Rizieq, terjadi kesepakatan tertulis agar dirinya tak dikriminalisasi, mengedepankan dialog ketimbang pengerahan massa, hingga mendukung program Presiden Joko" Jokowi" Widodo selama tidak bertentangan dengan konstitusi dan agama Islam.
"Hasil pertemuan tersebut sangat bagus. Kita buat kesepakatan tertulis hitam di atas putih yang ditandatangani oleh saya dan Komandan Operasional BIN Mayjen TNI (Pur) Agus Soeharto di hadapan Kepala BIN dan timnya, yang kemudian surat tersebut dibawa ke Jakarta dan dipersaksikan serta ditandatangani juga oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’ruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden RI," kata Rizieq.
Selain Wiranto dan Budi Gunawan, Rizieq juga mengaku sempat bertemu Tito yang kala itu masih menjabat sebagai Kapolri. Menurut Rizieq pertemuan itu berlangsung pada 2018 dan 2019 sebanyak dua kali.
Dalam pertemuan itu, Rizieq menekankan tiga hal, antara lain menghentikan penodaan agama, setop kebangkitan PKI, dan menghentikan penjualan aset negara kepada asing, namun kandas. Menurutnya, hal ini disebabkan adanya operasi intelijen hitam berskala besar yang berhasil mempengaruhi pemerintah Arab Saudi.
"Sehingga saya dicekal atau diasingkan dan tidak bisa pulang ke Indonesia. Saya tidak tahu apakah Menko Polhukam RI Wiranto dan Kepala BIN Budi Gunawan serta Kapolri Tito Carnavian yang mengkhianati dialog dan kesepakatan," kata Rizieq.