Kitabisa Kumpulkan Dana Rp30 Miliar untuk Warga Palestina

Kitabisa kumpulkan dana bersama sejumlah publik figur

Jakarta, IDN Times - Platform donasi online Kitabisa telah mengajak dan memfasilitasi puluhan inisiatif galang dana dari lembaga, tokoh publik, dan badan usaha, untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina. Hingga kini, inisiatif galang dana tersebut total berhasil menggerakkan lebih dari 250 ribu donatur, dan mengumpulkan bantuan Rp30 miliar.

CEO Kitabisa, Vikra Ijas menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dan berencana turut serta mengirimkan bantuan dari warga Indonesia bersama dengan pemerintah, Sabtu (4/11/2023).

“Insyaallah, Kitabisa akan ikut menyalurkan amanah donatur dalam bentuk 15 ton barang-barang bantuan yang diprioritaskan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo. Bantuan akan dikirim menggunakan pesawat Hercules dan digabungkan atas nama bantuan masyarakat Indonesia yang mencakup bantuan dari masyarakat, pemerintah, badan usaha, dan lembaga lainnya,” ujar Vikra, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Vikra menyebut berbagai kabar terbaru tentang penyaluran bantuan untuk Palestina akan terus dituliskan secara berkala di halaman ktbs.in/gaza, dan akun instagram @kitabisacom.

Baca Juga: Makna dan Sejarah Slogan Pro Palestina, From The River to The Sea

1. Zaskia Mecca dan sejumlah tokoh publik hadiri diskusi soal bantuan untuk Palestina

Kitabisa Kumpulkan Dana Rp30 Miliar untuk Warga Palestina(Dok. Kitabisa)

Pada Kamis, 2 November 2023, Kitabisa juga menggelar kegiatan Rembuk Warga untuk memfasilitasi diskusi antara tokoh publik yang menggalang dana atau memiliki perhatian terhadap konflik di Palestina, bersama mitra lembaga kemanusiaan, agar dapat mengetahui situasi terkini dan teknis seputar penyaluran bantuan.

Zaskia Adya Mecca, Hanung Bramantyo, Syifa Hadju, Dwi Handayani, Hamidah Rachmayanti, Fahd Pahdepie, dan sejumlah tokoh publik lainnya berinteraksi langsung dengan lembaga mitra Kitabisa yang hadir seperti Baznas RI, Palang Merah Indonesia (PMI), Mer-C Indonesia, International Networking for Humanity, dan Nusantara Palestina Center.

Lembaga yang hadir menjelaskan mengenai kompleksitas kondisi di Gaza hingga mereka menyarankan penyaluran bantuan harus dilakukan secara bertahap.

“Kami harus tahu betul kondisi di sana agar kami bisa tepat mengajak teman-teman dan followers, untuk terus gotong-royong membantu masyarakat di Gaza. Saya mengapresiasi Kitabisa yang sudah membuat acara ini” ungkap Zaskia yang turut hadir bersama suami, Hanung Bramantyo, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).

2. Konflik di Gaza adalah isu kemanusiaan

Kitabisa Kumpulkan Dana Rp30 Miliar untuk Warga Palestina(Dok. Kitabisa)

Pada kesempatan yang sama, tokoh publik, Dwi Handa, mengatakan konflik di Gaza adalah isu kemanusiaan. Bukan lagi isu agama atau politik, karena itu dia mengajak semua pihak gotong-royong membantu korban konflik antara Palestina-Israel ini.

“Ini bukan lagi isu agama atau politik, ini isu kemanusiaan. Tidak ada satu anak di dunia ini yang berhak untuk hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi seperti ini. Apapun yang bisa kita bantu, mari kita bantu,” ujar Dwi Handa, yang telah berhasil menggalang dana untuk Gaza lebih dari Rp800 juta.

Baca Juga: 4 Potret Aksi Solidaritas untuk Warga Palestina

3. Penyaluran bantuan harus dilakukan bertahap

Kitabisa Kumpulkan Dana Rp30 Miliar untuk Warga Palestina(Dok.Kitabis)

Sementara, Baznas RI menjelaskan mengenai mekanisme penyaluran donasi dan menyampaikan apresiasinya kepada tokoh publik yang hadir.

“Terima kasih kepada para public figure yang telah menggunakan platformnya untuk mengajak masyarakat bergotong-royong membantu korban di Gaza. Kami akan mempertanggungjawabkan setiap 1 rupiah yang masuk agar aman secara syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI,” ujar Direktur Penguatan Pengumpulan Zakat Nasional Baznas RI, Fitriansyah Agus Setiawan.

Fitriansyah menjelaskan penyaluran donasi akan terus dilakukan secara bertahap, mengingat kondisi dan situasi di Gaza saat ini. Donasi terkumpul saat ini akan diutamakan untuk kebutuhan saat krisis seperti obat-obatan dan makanan yang tahan lama, serta tidak perlu penyimpanan khusus seperti yang telah direkomendasikan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), lembaga kemanusiaan yang bergerak untuk pengungsi Palestina.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya