Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi senjata api (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Kasus peluru nyasar di ruang kerja anggota DPR RI memunculkan sepekulasi dugaan adanya unsur politis. Sebab ada beberapa kejanggalan jika melihat lokasi antara lokasi lapangan tembek dengan gedung DPR.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw yang ruangannya disasar peluru pada Senin (25/10), turut menyelidiki kasus ini. Dia pun mengungkap kejanggalan-kejanggalan kasus ini.

"Sampai empat (rungan) begini harus diperiksa intensif. Berarti ada empat target. Berapa peluru yang akan dikeluarkan?" tanya Wenny ditemui di Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (17/10).

1. Wenny diam-diam mengecek lokasi lapangan tembak Senayan

IDN Times/Margith Juita Damanik

Wenny mengaku sempat berkunjung ke lapangan tembak Senayan, setelah peristiwa terjadi di ruang kerjanya. Dari sana ia menemukan dua orang yang ditetapkan menjadi tersangka kasus ini, sudah memiliki sertifikat dari Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).

Pernyataan Wenny tersebut justru berbeda dengan hasil penyelidikan kepolisian, dimana kedua tersangka belum resmi menjadi anggota Perbakin. Sebab, kedua pelaku disebut-sebut meminjam senjata kepada anggota Perbakin.

Menurut pengamatan Wenny, kondisi di lapangan tembak Perbakin rasa-rasanya tidak memungkinkan peluru menembus gedung DPR RI. “Ada tembok, ada tanggul, ada pohon, kok bisa nembus?" tanya dia.

2. Wenny menyayangkan polisi tak menyisir seluruh gedung DPR

Editorial Team

Tonton lebih seru di