Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang menunjukkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak menyalami mantan Wakil Presiden Try Sutrisno pada acara peringatan HUT ke-79 TNI di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024), viral di media sosial.
Insiden tersebut terjadi saat Jokowi menyapa para tamu kehormatan yang hadir dalam acara tersebut. Hal itu pun memicu berbagai spekulasi dan tanggapan dari masyarakat.
Dalam video yang beredar, kejadian itu bermula saat Presiden Jokowi berjalan bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin untuk menyapa para tamu kehormatan.
Jokowi menyalami beberapa tokoh secara berurutan, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Boediono yang hadir di lokasi. Namun, ketika tiba di hadapan Try Sutrisno yang saat itu masih dalam posisi duduk, Jokowi terlihat melewatinya tanpa bersalaman.
Jokowi kemudian langsung menyalami Sinta Nuriyah, istri almarhum Gus Dur yang duduk tak jauh dari Try Sutrisno. Meskipun Try Sutrisno yang saat itu mengenakan seragam TNI lengkap sudah berdiri saat Jokowi mendekat, Jokowi tidak menyalaminya dan berlalu meninggalkan area tamu undangan.
Try Sutrisno yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia periode 1993-1998, terlihat kembali duduk setelah tidak mendapat sapaan dari Jokowi. Video tersebut juga menunjukkan Try Sutrisno menatap kepergian Jokowi setelah insiden itu.
Unggahan video ini pun memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. Banyak warganet yang mempertanyakan alasan di balik sikap Jokowi tersebut. Adapula yang menyoroti etika dan protokol dalam acara kenegaraan semacam ini.
"Astagfirullah. Padahal pak Try sudah mau berdiri," tulis salah satu warganet.
"Pasti tidak sengaja skip, tapi orang kalau terlalu banyak intrik jadinya ya pikirannya ruwet, salaman aja jadi semrawut," tulis warganet lainnya.
Dalam upacara peringatan HUT ke-79 TNI yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Jokowi diketahui menjadi Inspektur Upacara (Irup).
Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan, dirinya merasakan peran dan kontribusi nyata TNI dalam menjaga kedaulatan negara, menjaga persatuan dan stabilitas politik, serta membantu mengatasi berbagai tantangan dan krisis.