Surabaya, IDN Times - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno enggan berkomentar banyak perihal evaluasi kepemimpinan Joko 'Jokowi' Widodo-Jusuf Kalla, setelah empat tahun mereka menjabat.
Lantas, apa alasan Sandiaga enggan menanggapi perihal empat tahun kepemimipinan Jokowi-JK?
Menurut pria yang karib disapa Sandi ini, segala masukan yang dialamatkan kepada pemerintah Jokowi yang notabene lawan politiknya untuk Pilpres 2019, selalu dianggap bermuatan politis ketimbang sebagai evaluasi.
"Untuk kritik atau masukan biar pengamat yang melakukan nya. Karena apapun yang kita komentari akan disikapi secara politik," kata Sandi usai blusukan di Pusat Grosir Surabaya (PGS), Jawa Timur, Minggu (21/10).
Dari pada mengkritik, Sandi lebih memfokuskan diri untuk merealisasikan kebijakan ekonomi yang dicanangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga, apabila nanti dipercaya rakyat untuk memimpin Indonesia pada Pilpres 2019.
"Kami yamin bahwa fokus kami di lapangan pekerjaan. Data kami menunjukkan lebih dari 50 persen angkatan muda mengeluh susahnya bekerja dan 65 persen warga mengeluh bahan pokok memberatkan dah biaya listrik, BBM memberatkan kehidupan sehari-hari," kata dia.
Kendati, Sandi mengkritisi kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintahan saat ini. Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, pembangunan yang dilakukan pemerintah jangan hanya fokus pada pembangunan.
"Prabowo-Sandi menyikapi bahwa pembangunan itu bagus, tapi harus yang beriorientasi kepada rakyat. Pembangunan yang harus menciptakan lapangan pekerjaan dan harga terjangkau. Makanya Prabowo-Sandi akan ambil kendali ekonomi untuk kepentingan bangsa dan negara," tutup dia.
Semoga masukan dari Sandiaga bisa menjadi masukan untuk Pemerintahan Jokowi-JK, ya guys.