Kepala BNPB: Jangan Sampai Acara MotoGP Sukses Tapi COVID Memburuk

Pemerintah membolehkan 60 ribu orang tonton MotoGP

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya untuk mencegah naiknya kasus COVID-19 jelang perhelatan akbar MotoGP. Acara yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit itu ditargetkan bakal ditonton langsung oleh 60 ribu orang.

Maka, sejak pekan lalu, BNPB dan pemda terus menggenjot pemberian vaksin COVID-19 dan membagikan masker secara gratis. Suharyanto mengatakan, kini tingkat cakupan vaksin dosis kedua di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mencapai lebih dari 80 persen. 

"Jangan sampai pelaksanaan event (acara) sukses namun upaya penanganan COVID-19 tidak sukses. Ini semua harus berjalan beriringan," ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022). 

Ia pun berharap, dengan tingginya cakupan vaksin dosis kedua bisa menambah kekebalan tubuh warga di NTB. Tujuannya, agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 usai acara MotoGP. 

"Kami dari BNPB dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sangat mendukung suksesnya MotoGP Mandalika 2022 ini," kata Jenderal Bintang Tiga itu. 

Ia memahami, antusiasme pencinta MotoGP di Tanah Air cukup tinggi. Perhelatan MotoGP yang digelar pada 18 Maret hingga 20 Maret 2022 itu merupakan penantian panjang usai kali terakhir acara serupa digelar pada 1997 lalu di Sirkuit Sentul, Bogor.

Bila penyelenggaraan MotoGP sukses, maka bisa jadi kekuatan bagi perekonomian Indonesia untuk bangkit, khususnya di sektor pariwisata. Hal tersebut harus didukung oleh berbagai komponen, termasuk masyarakat. 

Lalu, apa saja protokol COVID-19 yang perlu diperhatikan bagi penonton yang menyaksikan langsung MotoGP di Sirkuit Mandalika?

1. Penonton yang telah divaksinasi dua dosis tak perlu tes COVID-19 lagi

Kepala BNPB: Jangan Sampai Acara MotoGP Sukses Tapi COVID MemburukIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Menurut Suharyanto, satu-satunya syarat bagi warga yang ingin menyaksikan balap MotoGP ada dua yaitu sudah divaksinasi lengkap dua dosis atau booster, dan mengenakan masker selama acara. Bagi warga yang sudah memiliki sertifikat vaksin dua dosis, maka mereka tak perlu lagi mengikuti tes screening berupa swab PCR. 

"BNPB telah mendukung melalui kebijakan seperti tidak adanya lagi tes antigen maupun PCR bagi penonton maupun pengunjung. Mereka dapat datang langsung ke Mandalika dengan ketentuan telah mendapatkan vaksin dosis kedua dan ketiga," ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Pangdam V Brawijaya itu. 

Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, dengan menghapus kewajiban tes swab PCR sebelum menonton acara balap MotoGP, maka diharapkan bisa mendongkrak tingkat hunian hotel dan penginapan di Mandalika. Ia menjelaskan, ada sekitar 7.300 kamar yang masih kosong di sekitar kawasan Mandalika dan Gili Tramena. 

"Saya sendiri di hari pertama MotoGP bakal menginap di Gili Trawangan, selanjutnya akan mencoba glamping di Mandalika," kata Menteri yang juga politikus Partai Gerindra itu. 

Sejauh ini, bagi turis asing yang ingin menonton balapan MotoGP, mereka baru bisa masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Lalu, melanjutkan penerbangan ke Lombok.

Saat masuk melalui Bali pun, turis asing sudah tak perlu lagi mengikuti karantina wajib. Namun, mereka tetap diminta melakukan tes swab PCR ketika tiba di Bali. 

Baca Juga: Jokowi Lepas Konvoi Pembalap MotoGP di Depan Istana Merdeka Jakarta

2. Pemprov NTB siapkan RSUD Mandalika sebagai rumah sakit rujukan bagi pihak yang terlibat di ajang MotoGP

Kepala BNPB: Jangan Sampai Acara MotoGP Sukses Tapi COVID MemburukPemandangan Sirkuit Mandalika dari udara yang diklaim MotoGP sebagai sirkuit paling indah di dunia (www.instagram.com/@motogp)

Suharyanto menambahkan, Pemprov NTB sudah menyiapkan RSUD Mandalika sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan COVID-19. Rumah sakit itu bisa dimanfaatkan bagi masyarakat, atlet, atau pembalap maupun pihak lain yang terlibat dalam ajang MotoGP Mandalika 2022. 

Ia pun juga sudah meninjau fasilitas tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 yang tidak bergejala, dan tempat penanganan bagi pasien dengan kondisi gejala sedang hingga berat. Di rumah sakit itu juga terdapat fasilitas tempat tidur dan Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

Suharyanto memastikan, RSUD Mandalika siap mendukung ajang berskala internasional MotoGP Mandalika 2022. Baik sarana, prasarana dan sumber daya manusia disebutnya sudah siap. 

"Sudah cukup baik. Sarana dan prasarana sudah siap," kata dia. 

3. BNPB sebut perhelatan MotoGP dilakukan dengan sistem bubble

Kepala BNPB: Jangan Sampai Acara MotoGP Sukses Tapi COVID MemburukPembalap MotoGP tiba di Istana Merdeka, Jakarta (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Hal lain yang diberlakukan selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika yakni akan diberlakukan sistem bubble. Artinya, tidak akan ada interaksi pertemuan langsung antara pendukung, penonton, maupun atlet di arena. 

"Testing yang massif juga dilakukan, sehingga masyarakat yang masuk ke arena telah dipastikan negatif COVID-19," kata Suharyanto. 

Meski diberlakukan sistem bubble, namun dari beberapa dokumentasi di media sosial, sejumlah pembalap MotoGP justru sudah berkeliling dan melakukan interaksi dengan warga lokal di Mandalika. Berdekatan dengan perhelatan MotoGP, pemerintah menetapkan NTB masuk ke dalam PPKM level 1. 

Sebelumnya 20 pembalap MotoGP sudah diterima oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Negara pada Rabu pagi, (16/3/2022). Acara kemudian berlanjut dengan konvoi para pembalap MotoGP dari Istana Negara menuju Bunderan Hotel Indonesia.

Konvoi itu disambut antusias oleh warga Jakarta. Mereka berhamburan menghampiri rute jalan yang dilalui dan menyapa para pembalap MotoGP. 

Baca Juga: Menko Airlangga Klaim Tiket Nonton MotoGP Mandalika Sudah Sold Out

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya