Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ferdy Sambo (dok. Humas Kejagung)

Jakarta, IDN Times - Pengamat kepolisian dari ISESS, Bambang Rukminto, meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memeriksa Ferdy Sambo terkait beredarnya bagan konsorsium 303.

Terlebih, ada buku hitam Sambo diketahui merupakan catatan atau data-data yang ramai diperbincangkan publik.

"Harus diperiksa juga (Ferdy Sambo soal konsorsium 303). Dalam bagan itu bukankah Sambo sebagai kaisarnya. Bukan hanya Sambo saja, tetapi juga nama-nama terlibat di dalam bagan itu," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (13/10/2022).

1. ISESS minta ketegasan Kapolri untuk pengusutan konsorsium 303

Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit memimpin upacara serah terima jabatan tujuh Kapolda di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/12/2021). (dok. Humas Polri)

Menurut dia, penyidik kepolisian memiliki kompetensi dan kualitas yang sangat tinggi. Namun, kata dia, problemnya adalah kemauan, baik untuk menuntaskannya yang seringkali terkendala psikologis, karena ada saling sandera kepentingan.

"Hal itu bisa dipecahkan bila ada ketauladanan dan sikap tegas dari Kapolri sebagai pucuk pimpinan Polri," jelas dia.

Jika Kapolri tidak ada ketegasan, kata Bambang, pelaksana di lapangan tidak punya back up apabila terjadi apa-apa pada dirinya. Mengingat, penyidik yang baik itu, kata Bambang, juga punya keluarga dan masa depan, sehingga tentu akan berpikir risiko.

"Apalagi tak ada jaminan keselamatan, terutama karir mereka dari Kapolri. Makanya, lagi-lagi ini tergantung dari sikap tegas Kapolri. Kapolri harus ing ngarso sung tuladha, di depan menjadi tauladan, memimpin sendiri upaya penuntasan kasus 303 ini," ujar Bambang.

2. Teka-teki buku hitam Sambo dan konsorsium 303

Editorial Team

Tonton lebih seru di