Survei: Elektabilitas Prabowo Paling Tinggi, Kalahkan Anies dan Ganjar

09 Sep 2022, 17:08 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Lembaga IndoStrategi Research and Consulting melakukan jajak pendapat, untuk mengetahui elektabilitas terhadap nama-nama yang bakal maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi.

Survei IndoStrategi ini dilakukan pada 29 Agustus hingga 5 September 2022, dengan melibatkan 1.230 responden. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error 2,83 persen.

1. Prabowo, Ganjar, dan Anies berada di tiga besar

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan|instagram.com/ganjar_pranowo|IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Dalam survei ini, Prabowo Subianto merupakan capres yang elektabilitasnya paling tinggi. Di posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi ketiga.

Berikut tujuh nama teratas:
- Prabowo Subianto: 31,3 persen
- Ganjar Pranowo: 20 persen
- Anies Baswedan: 14,9 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono: 5,3 persen
- Ridwan Kamil: 4,1 persen
- Sandiaga Uno: 3,3 persen
- Khofifah Indar Parawansa: 3 persen

2. PDIP jadi partai paling banyak dipilih bila pemilu digelar hari ini

dok. KPU

IndoStrategi juga melakukan survei terhadap partai politik mana yang paling banyak dipilih bila pemilu digelar hari ini. Hasilnya, PDI Perjuangan berada di puncak.

Berikut hasilnya:
- PDI Perjuangan: 19,7 persen
- Gerindra: 17,4 persen
- PKB: 10 persen
- Demokrat: 9, 1 persen
- Golkar: 9 persen
- PKS: 7,1 persen
- NasDem: 6 persen

3. Responden tidak setuju bila masa jabatan presiden 3 periode

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, responden dalam survei IndoStrategi juga menyatakan tidak setuju terhadap wacana masa jabatan presiden tiga periode. Ada 89,4 persen yang menyatakan tidak setuju.

Sedangkan yang setuju hanya 4,1 persen dan 6,5 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.