Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo menyetujui usulan Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang akan memindahkan dana bantuan sosial atau bansos tunai ke ke Iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Kita lapor ke Presiden, apakah ini diizinkan (pengalihan bansos), untuk kita kaji lebih jauh. Presiden mengizinkan, maka kita mulai mendalami," ujar Mensos di sela acara Peringatan Hari Braile di Patung Kuda, Jakarta, Minggu (5/1/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan usulan tersebut dari masyarakat yang ingin penerima bansos tunai agar dialihkan untuk iuran BPJS Kesehatan
"Presiden sudah mengizinkan kita untuk menindaklanjuti aspirasi dari para penerima bansos. Jadi banyak aspirasi mereka, ingin yang bantuan ini dialihkan ke PBI ya," Gus Ipul.
Gus Ipul ini menyampaikan, anggaran perlindungan sosial dari Kementerian Sosial paling banyak untuk berupa Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyasar 10 juta penerima bantuan, dan juga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang menyasar Rp18,8 juta.
"Nah yang Rp18,8 juta ini per bulannya mendapatkan bantuan Rp200 ribu untuk membeli atau berbelanja makanan-makanan yang sehat gitu lah. Namun mereka ingin yang bantuan ini dialihkan ke PBI," katanya
Gus Ipul mengatakan pengalihan dana bansos tunai tersebut akan dilakukan tahun ini. Namun, untuk pelaksanaan akan dilakukan secara bertahap.
"Kita akan coba di tahun 2025. Bagi mereka yang ingin mengalihkan itu untuk PBI, tentu akan kita tindaklanjuti, jadi bisa separuh, bisa sebagian, kita lihat nanti, kan Rp18,8 juta cukup besar. Insya Allah dengan begitu kita kita mendukung UHC ( Universal Health Coverage). Jadi para KPM kelihatan lebih tenang, karena memang dari lembaga atau badan atau kementerian lain kan nereka juga sudah mendapatkan bantuan pangan, seperti beras dan lain," katanya.