Targetkan Suara Usia Millenial, Ini Strategi yang Ditempuh Golkar

Dalam acara Orientasi Fungsionaris Tingkat Pusat 2018, Airlangga menanyakan terlebih dahulu siapa saja peserta yang lahir pada era 1980. Setelah itu, barulah dia memaparkan bahwa pemilih pemula sangat menentukan kemenangan pemilihan umum (Pemilu) nanti.

"Jadi pemilih yang lahir pada 80-an akan mendominasi pemilu kita. Lebih dari 50 persen adalah pemilih 80-an. Ini masuk pemilih millenial. Oleh karena itu, penting generasi millenial jadi bagian dari kampanye kita ataupun sosilisasi," ujarnya ditengah sambutan pembukaan acara.

Kemajuan digital juga dimanfaatkan Golkar sebagai media kampanye. Baru-baru ini, Golkar berhasil menghasilkan puluhan juta atensi di media sosial melalui kampanye digitalnya.

"Internet membawa revolusi yang lebih dahsyat. Digitalisasi secara virtual inilah yang membuat pertumbuhan negara maju mencapai loncatan baru. Kemarin salah satu kader Golkar mencoba untuk kampanye melalui media sosial. Perhatiannya mencapai puluhan juta. Itu hanya bisa dilakukan oleh internet," tutur pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian.

Oleh sebab itu, orang nomor satu di Golkar itu meminta agar seluruh kader muda turun lapangan guna meraih kemenangan di pesta demokrasi mendatang.

Secara khusus, Airlangga mengimbau agar kader perempuan berani tampil di muka. Menurutnya, perempuan memiliki sikap yang lebih loyal dalam soal memimpin.

"Pemilih millenial adalah segmen yang hampir seluruh Parpol akan bertarung di situ. Ini akan ujian jadi ujian Golkar. Kalau kita bisa masuk ke sana, ini target 18 persen akan tercapai. Saya juga mengharapkan kader muda dan perempuan untuk bisa ditampilkan. Karena pemilu butuh leader perempuan yang loyal dengan sikap keibuannya," tutupnya.