Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua KPK Firli Bahuri datangi Gubernur Papua Lukas Enembe yang jadi tersangka dugaan suap dan gratifikasi. (dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, mendatangi rumah Gubernur Papua Lukas Enembe.

Eks pegawai yang tergabung dalam IM57+ Instititute menilai, langkah ini menunjukkan bahwa Firli memberi keistimewaan terhadap tersangka dugaan korupsi.

"Melihat drama keakraban Firli dengan Lukas, seperti ada perlakuan khusus dan istimewa oleh pejabat negara terhadap tersangka korupsi. Rasa keadilan di tengah masyarakat akan terciderai. Mengapa bisa calon tersangka diperlakukan seistimewa itu oleh KPK?" ujar Ketua IM57+ Institute, Praswad Nugraha, dalam keterangan yang dikutip pada Minggu (6/11/2022).

1. IM57+ pertanyakan pemberian keistiewaan KPK pada Lukas Enembe

Koordinator Pelaksana IM57+ Institute/Eks Penyidik KPK, Praswad Nugraha (IDN Times/Athif Aiman)

Tindakan KPK, yang seolah memberi keistimewaan bagi Lukas Enembe, pun dipertanyakan. Praswad heran mengapa Lukas Enembe tidak diperlakukan sama seperti tersabgka dugaan korupsi lain yang mangkir.

"Mengapa Lukas Enembe tidak diperlakukan sama dengan para tersangka lain yang mangkir dan tidak bersedia untuk datang, meski sudah dipanggil berkali-kali oleh KPK? Mengapa tidak dikeluarkan surat perintah membawa terhadap lukas enembe?" ujar Praswad.

2. Tindakan Firli Bahuri dinilai akan jadi preseden buruk

Editorial Team

EditorAryodamar

Tonton lebih seru di