Biaya Operasional JIS Rp50 Miliar, Harus Berapa Penghasilan Jakpro?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jakarta International Stadium (JIS) rencananya akan diresmikan besar-besaran pada Juli 2022. Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto mengungkapkan, pembangunan JIS yang mengeluarkan biaya modal hingga Rp4,5 triliun, membutuhkan biaya operasional sebesar Rp50 miliar hingga Rp60 miliar per tahun.
“Per tahunnya (biaya operasional) sekitar Rp50 miliar sampai Rp60 miliar, itu biaya untuk house keeping security, mechanical plumbing, kan ada lampu. Termasuk utilitas juga asuransi bangunan itu masuk biaya operasional rutin,” kata Widi, di Komplek DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/6/2022).
1. Masa pakai JIS 30 tahun dengan nilai depresiasi aset Rp150 miliar per tahun
Widi mengatakan, masa pakai bangunan JIS berlaku hingga 30 tahun. Dengan demikian, ada nilai depresiasi (penyusutan) aset per tahun sebesar Rp150 miliar.
“Untuk JIS nilai (biaya perbaikan (capex))-nya Rp4,5 triliun dibagi 30 tahun, maka kami akan terkena (depresiasi) Rp150 miliar per tahun,” kata Widi.
Oleh karena itu, setidaknya Jakpro harus mendapatkan revenue atau penghasilan sebanyak Rp220 miliar per tahun untuk menutup biaya operasional dan nilai depresiasi. Hal tersebut untuk menyeimbangkan arus kas (cashflow) perusahaan.
Baca Juga: Anies Baswedan Pastikan Grand Launching JIS Mundur, Ada Apa?
Baca Juga: JIS Batal Diresmikan Saat HUT ke-495 DKI Jakarta
2. Akan direvitalisasi setelah 30 tahun
Nantinya, setelah 30 tahun masa pakai, maka nilai depresiasi aset JIS akan hilang atau nol. Dengan demikan, asumsinya JIS pun akan direvitalisasi.
“Iya (setelah 30 tahun) revitalisasi,” tutur dia.
3. GBK juga mengalami depresiasi aset
Widi mengatakan, nilai depresiasi aset juga terjadi untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Hanya saja, saat ini GBK sudah nol nilai depresiasinya karena sudah berumur 60 tahun.
“GBK sudah tua sekali, cuma dia sudah terdepresiasi nol nilainya, tapi dilakukan pembaruan lagi itulah masuk opex (biaya kebutuhan operasional), itu masuk ke depresiasi lagi. Jadi tergantung waktunya, mereka itu sekitar 30 tahun dengan revitalisasi yang baru,” ucap dia.
Baca Juga: Cegat Anies, Sejarawan Serahkan Petisi Nama MH Thamrin Gantikan JIS
Baca Juga: Anies Ingin JIS Jadi Kandang Persija Jakarta Musim Depan