Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Jakarta, IDN Times - Umat Hindu tengah merayakan Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1941 pada 7 Maret 2019. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap Hari Suci Nyepi menjadi momentum bagi umat Hindu untuk menemukan jati diri. Menurutnya, hal itu penting mengingat di tengah dunia yang mengglobal, terkadang manusia kehilangan arah dalam mengenali jati dirinya.

“Nilai-nilai agama yang terkandung dalam Hari Suci Nyepi sepatutnya menuntun kita menuju arah yang baik dan terpuji,” pesan Lukman di Jakarta, Kamis (7/3).

1. Nyepi dijadikan momen introspeksi diri

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Menurut Lukman, Nyepi berarti "menyepikan diri" agar seseorang dapat melaksanakan catur brata penyepian dengan baik. Sesuai namanya, Nyepi memerlukan suasana hening dan tenang.

Karenanya, umat Hindu tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian, dan tidak menikmati hiburan agar dapat sepenuhnya melakukan nyepi dan introspeksi diri atau mulat sarira.

"Jadikan Nyepi untuk melakukan renungan tentang apa yang sudah dilakukan di dunia ini seiring dengan bertambahnya usia, dan apa yang belum dilakukan untuk kebaikan hidup di masa mendatang," pesannya.

2. Umat Hindu diajak terus mengembangkan sikap moderat dalam berbangsa dan beragama

Editorial Team

Tonton lebih seru di