Dinas Lingkungan Hidup menurunkan petugas kebersihan untuk membersihkan halte Transjakarta yang terbakar. (jakarta.go.id/pusatmedia)
Kemudian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta juga menurunkan sebanyak 1.150 petugas kebersihan untuk memulihkan dan membersihkan Ibu Kota pasca-unjuk rasa yang berlangsung sejak Jumat (29/8) hingga Sabtu (30/8) di lokasi-lokasi utama Ibu Kota.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan, operasi pembersihan berjalan masif dengan mengerahkan sarana-prasarana yang memadai, meliputi 48 unit road sweeper, 60 truk pengangkut sampah, dan 45 mobil lintas, sehingga kondisi Jakarta dapat kembali bersih dengan cepat.
“Alhamdulillah, sejak kemarin operasi kebersihan telah berjalan. Kami berupaya memastikan Jakarta kembali pulih dan bersih pasca-unjuk rasa,” ujarnya.
Asep memaparkan, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan beban pembersihan tertinggi, di mana sebanyak 200 personel berhasil mengangkut 230 meter kubik sampah dengan berat total sekitar 50,61 ton. Para petugas didukung 18 road sweeper, 13 truk, dan 13 mini dump truk.
Kemudian, di Jakarta Utara, sebanyak 50 personel bekerja dengan dibekali 2 road sweeper, 4 truk, dan 2 mobil pick-up. Di Jakarta Barat, 100 petugas ditugaskan dengan dukungan 10 road sweeper dan 5 truk. Di wilayah Jakarta Selatan, 100 petugas dikerahkan dengan didukung 10 road sweeper, 3 truk, dan 10 mobil lintas. Adapun di Jakarta Timur, sebanyak 200 petugas bekerja dengan 8 road sweeper, 10 truk, dan 5 mobil lintas.
Asep menegaskan, kecepatan respons dan kerja keras seluruh personel menjadi kunci pemulihan kebersihan Jakarta, sehingga aktivitas warga dan lalu lintas di kawasan strategis dapat kembali normal.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh petugas kebersihan yang tanpa lelah memulihkan Jakarta. Kami mengimbau warga turut menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan karena menjaga kota ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.