Jakarta, IDN Times - Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Lebak, Banten, pada malam pergantian tahun 2020 hingga saat ini berdampak pada 511.471 orang dan mengakibatkan korban jiwa sebanyak 61 orang.
Data per Minggu (12/1) pukul 06.00 WIB itu didapat IDN Times dari Kapusdatin BNPB Agus Wibowo pada pukul 16.30 WIB.
Berdasarkan data tersebut, Kota Bekasi tercatat sebagai wilayah yang memiliki paling banyak korban terdampak banjir dengan total 336.274 jiwa.
Banjir yang terjadi di Kota Patriot itu juga tercatat sebagai wilayah dengan ketinggian air maksimum paling tinggi ketimbang daerah lainnya yakni enam meter. Selain itu, banjir di Kota Bekasi mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia.
Sementara, Kabupaten Bogor menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi dan korban meninggal terbanyak dibanding daerah-daerah lainnya. Terdapat 21.742 pengungsi dan 11 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.
Meski paling banyak, ketinggian air maksimum di Kabupaten Bogor tercatat lebih rendah dari Kota Bekasi yakni dua meter.
Bencana tersebut pun berdampak pada 47 desa di 24 kecamatan di Kabupaten Bogor. Menurut BNPB, data angka tersebut merupakan yang terbesar ketimbang daerah lainnya.
Secara keseluruhan banjir di wilayah Jabodetabek dan Lebak terdampak pada 511.471 orang dan 27.773 orang di antaranya harus mengungsi di 57 pengungsian yang ada. Hingga saat ini seorang warga di Kabupaten Lebak, Banten masih dinyatakan hilang.
Data ini masih akan terus berubah karena BNPB belum mencantumkan jumlah pengungsi di wilayah Jakarta.