Disediakan shuttle buggy car dengan tarif Rp250 ribu per jam
Fasilitas penerangan tambahan dan tur malam bersama pemandu satwa
Jakarta, IDN Times - Mobil pribadi tidak diizinkan masuk ke area Taman Margasatwa Ragunan saat wisata malam berlangsung.
Hal tersebut disampaikan Kepala Unit Pengelola Taman Margasatra Ragunan (UPTMR), Endah Rumiyati.
"Selama wisata malam berlangsung, mobil pribadi tidak diizinkan masuk ke area dalam Ragunan," kata Endah, dikutip dari siaran pers, Sabtu (11/10/2025).
Sebagai gantinya, kata Endah, pihaknya menyediakan shuttle buggy car berkapasitas lima orang untuk digunakan pengunjung.
Buggy car itu akan mengantar pengunjung menuju titik-titik satwa.
"Tarif layanan ini Rp250 ribu per jam," kata Endah.
Endah mengatakan, pihaknya juga menyiapkan fasilitas penerangan tambahan di area yang dibuka malam hari.
Selain itu, disediakan pula peta digital Map Night Ragunan agar pengunjung mengetahui rute-rute yang aktif.
"Bagi yang ingin pengalaman lebih dekat, disediakan tur malam bersama pemandu dan penjaga satwa (zookeeper) yang menjelaskan perilaku satwa nokturnal serta menggelar sesi pemberian makan hewan pada waktu tertentu," kata Endah.
Meskipun digelar pada malam hari, tetapi kegiatan wisata malam di Ragunan dirancang aman dan nyaman baik bagi pengunjung maupun satwa.
"Semua kegiatan kami rancang agar tetap aman bagi satwa dan nyaman bagi pengunjung. Kami telah melakukan kajian ekologi, tata cahaya, hingga simulasi kunjungan sebelum uji coba dimulai. Kami memastikan satwa yang ditampilkan tetap merasa nyaman dan tidak terganggu oleh aktivitas pengunjung,” ujar Endah.
Tidak hanya melihat hewan, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas ringan seperti night workout dengan jarak tempuh 1,8 km di area yang telah ditentukan.
Uji coba wisata malam bertajuk Night at the Ragunan Zoo digelar pada Sabtu.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, M. Fajar Sauri, mengatakan, wisata malam Ragunan tersebut merupakan arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Pramono ingin memperluas akses edukasi satwa bagi masyarakat, terutama pelajar dan komunitas. Termasuk memberikan alternatif hiburan keluarga pada malam hari.
“Pembukaan Ragunan hingga malam hari ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan ruang publik yang lebih inklusif. Masyarakat kini dapat menikmati suasana hutan kota di malam hari sambil belajar mengenal perilaku hewan, khususnya satwa nokturnal,” kata Fajar.