Dekat Keluarga Besar NU, Elektabilitas Prabowo Menguat di Jatim

Strategi Prabowo di 2024 dekati masyarakat Jatim

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry menilai elektabilitas bacapres Prabowo Subianto menguat di Jawa Timur (Jatim) akibat kedekatan dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU).

Gema menuturkan, hubungan dekat Prabowo dengan beberapa kiai dan keluarga besar NU semakin mengokohkan potensi elektoralnya di Jatim jelang Pilpres 2024.

Baca Juga: Selain Erick Thohir, PAN Usul Muhadjir Effendy Jadi Cawapres Prabowo

1. Prabowo berupaya mendapatkan simpati masyarakat Jatim

Dekat Keluarga Besar NU, Elektabilitas Prabowo Menguat di JatimKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Gema mengatakan, Prabowo berupaya keras untuk mendapatkan dukungan serta simpati masyarakat Jatim, terutama dari kalangan NU.

Oleh sebab itu, belakangan ini Prabowo semakin menggencarkan upayanya merebut simpati kalangan Nahdliyin.

“Makanya beliau pada 2024 ini mencoba mendekati kalangan NU yang mana ini merupakan basis massa cukup besar di Jawa Timur,” kata Gema dalam keterangannya, Senin (28/8/2023).

Baca Juga: Selain Erick Thohir, PAN Usul Muhadjir Effendy Jadi Cawapres Prabowo

2. Strategi Prabowo dekati NU

Dekat Keluarga Besar NU, Elektabilitas Prabowo Menguat di JatimKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Oleh karena itu, Gema meyakini koalisi pendukung Prabowo akan mendapatkan suara mayoritas dari kalangan nahdliyin di Jatim. Dia juga menegaskan, faktor kedekatan dengan NU ini memang tidak terlepas dari strategi jitu Prabowo menghadapi Pilpres 2024.

“Oleh karena itu dengan koalisi antara Gerindra dan PKB ini semakin menunjukkan bahwa memang Pak Prabowo ini butuh suara-suara dari NU, suara-suara dari Nahdliyin untuk memperkuat basis atau massanya di Jawa Timur,” tutur Gema.

“Jadi faktor kedekatan NU ini tidak lepas dari strategi beliau untuk meningkatkan elektabilitas dan citranya khususnya di kalangan Nahdliyin,” pungkasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Cawapres Kompetitif Dampingi Prabowo di Pilpres 2024

3. Prabowo dekat keluarga NU melalui berbagai kegiatan

Dekat Keluarga Besar NU, Elektabilitas Prabowo Menguat di JatimKetua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (dok Istimewa)

Sebagaimana diketahui, kedekatan Prabowo dengan keluarga besar NU dan pemuka agama di Jatim memang sudah tercipta sejak lama.

Hal itu seperti ditunjukkan beberapa hari ke belakang saat Prabowo bertemu dengan keluarga Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di Kompleks Parlemen Senayan, pada Rabu (16/8/2023).

Di kesempatan tersebut, Prabowo turut membantu istri Gus Dur, Sinta Nuriyah ketika menaiki mobil yang akan meninggalkan gedung DPR. Tak cukup sampai disitu, bacapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu juga sempat mencium tangan Sinta Nuriyah.

Sementara itu di sisi lain, Prabowo juga memiliki kedekatan dengan tokoh NU yang lain yaitu Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau yang akrab disapa Habib Luthfi. Hubungan keduanya menguat dengan adanya kolaborasi bersama menyelenggarakan acara Muktamar Sufi Internasional atau World Sufi Assembly yang akan berlangsung di Pekalongan, Jawa Tengah.

Dari kedekatan Prabowo dengan keluarga besar dan juga tokoh NU tersebut kian menguatkan sinyal dukungan yang diberikan kalangan nadhliyin terhadap Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang. Dukungan kalangan nahdliyin terhadap Prabowo itu terekam dari hasil survei yang diadakan oleh lembaga survei Surabaya Research Syndicate (SRS) periode 2 sampai 11 Agustus 2023.

Dari hasil survei SRS itu, Prabowo mendapatkan dukungan tertinggi dari kalangan nahdliyin dengan angka mencapai 41,5 persen. Kemudian diikuti perolehan suara dari capres PDIP Ganjar Pranowo dengan 36,5 persen dan capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang hanya mendapatkan dukungan dari nahdliyin sebesar 10,8 persen.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya