Popularitas Tinggi Dinilai Jadi Alasan Elektabilitas Prabowo Meroket

Gaya komunikasi Prabowo jelang 2024 bisa dongkrak elektoral

Jakarta , IDN Times - Peneliti Senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Fetra Ardianto menuturkan, tingginya elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam berbagai survei tak terlepas dari popularitasnya yang juga tinggi.

Fetra menilai, masyarakat mengenal sosok Prabowo sebagai seorang tokoh negarawan. Namanya juga populer karena tercatat sudah tiga kali mengikuti pemilihan presiden (pilpres), baik sebagai capres dan cawapres.

Baca Juga: Laskar Prabowo 08 Deklarasi Dukung Prabowo Capres 2024

1. Prabowo punya citra positif di masyarakat

Popularitas Tinggi Dinilai Jadi Alasan Elektabilitas Prabowo MeroketIDN Times/Galih Persiana

Masyarakat juga mengenal Prabowo sebagai sosok patriot yang mengabdikan sisa hidupnya untuk bangsa dan negara. Popularitasnya juga dikenal sebagai figur yang ikhlas dan tulus. Citra positif Prabowo tersebut dinilai bisa meningkatkan dukungan elektoral pada Pemilu 2024 mendatang.

"Dari popularitas ini orang udah tahu dulu nih (Prabowo) seorang tokoh," kata dia dalam keterangannya, Minggu (16/7/2023).

Baca Juga: Gaya Komunikasi Makin Disukai, Dukungan Akar Rumput Prabowo Menguat

2. Elektabilitas Prabowo tinggi dalam berbagai survei

Popularitas Tinggi Dinilai Jadi Alasan Elektabilitas Prabowo MeroketIlustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Di sisi lain, tingginya elektabilitas Prabowo juga menjadi bukti kuatnya dukungan masyarakat.

"Adanya elektabilitas yang tinggi itu merupakan bentuk dari dukungan masyarakat dalam memilih Prabowo," ucap Fetra.

Sebagaimana diketahui, Prabowo meraih elektabilitas tertinggi dalam hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1 sampai 8 Juli 2023.

Elektabilitas Prabowo meraih hasil tertinggi sebanyak 35,8 persen dalam Simulasi 3 Nama Capres. Sementara itu, Ganjar Pranowo 32,2 persen dan Anies Baswedan 21,4 persen. Sekitar 10,6 persen belum menunjukkan pilihannya,

Selain itu, dalam Lembaga Survei Jakarta (LSJ) periode 20 hingga 29 Juni 2023 juga menempatkan Prabowo sebagai capres elektabilitas tertinggi dengan torehan suara sebanyak 40,3 persen, Ganjar 32,6 persen dan Anies 20,7 persen.

Kemudian dalam hasil survei Political Weather Station (PWS) periode 10 sampai 18 Juni 2023, Prabowo meraih hasil yang sangat tinggi sebesar 40,5 persen, sedangkan Ganjar mendapat 33,4 persen, dan Anies 20,8 persen.

Baca Juga: Eks Mentan Nilai Prabowo Layak Jadi Presiden: Beliau Pemimpin Patriot

3. Gaya komunikasi Prabowo bisa dongkrak elektabilitas

Popularitas Tinggi Dinilai Jadi Alasan Elektabilitas Prabowo MeroketKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Rapimnas Gerindra (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, menilai gaya komunikasi Prabowo Subianto yang semakin merakyat berpotensi mendongkrak elektabilitas jelang Pilpres 2024.

Menurut Djayadi, strategi tersebut potensial menarik suara yang berasal dari akar rumput masyarakat.

Dia mengatakan, gaya komunikasi Prabowo jelang 2024 telah bertransformasi menjadi lebih merakyat. Sehingga, semakin membuka peluang Prabowo diterima berbagai kalangan masyarakat.

Djayadi menjelaskan, pada Pilpres 2014 dan 2019, gaya komunikasi Prabowo masih identik bergaya militer.

“Karena gaya komunikasinya berubah dari menekankan sisi-sisi militer, sisi-sisi ketegasan dan kewibawaan, sekarang gaya komunikasi kan berubah menjadi lebih merakyat kan gitu,” kata Djayadi, dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).

Selain itu, gaya politik Prabowo saat ini cenderung mengikuti gaya berpolitik Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat menjadi capres pada Pilpres 2014 dan 2019.

"Ada perubahan gaya kampanye Prabowo, atau gaya sosialisasi, sisi tegas berwibawa militer, tapi lebih ke banyak berhubungan dengan rakyat kecil, di pasar ke petani," ucap Djayadi.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya