Taman Kota, Ruang Ketiga Tempat Interaksi Warga Jakarta

Taman Dukuh Atas bernilai ‘kesetaraan’

Jakarta, IDN Times - Taman Kota merupakan salah satu ‘paru-paru’ sebuah wilayah, khususnya di daerah padat yang penuh penghijauan. Tumbuhan dan tanaman hijau mampu menyerap kadar karbon dioksida (CO2), menambah oksigen, menurunkan suhu dengan keteduhan dan kesejukan tanaman, serta menjadi area resapan air.

Itulah yang mengilhami Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyediakan begitu banyak taman kota bagi warganya. Dalam kurun dua tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta gencar membangun infrastruktur publik tersebut sebagai ‘ruang ketiga’ bagi warga Ibu Kota. 

Di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta menjadikan taman kota sebagai 'ruang ketiga'. Ruang ketiga bermakna bahwa tempat tersebut menjadi ruang antara pertama (rumah) dengan kedua (sekolah atau tempat bekerja) sebagai tempat interaksi bagi masyarakat. ‘Ruang ketiga’ merupakan tempat berinteraksinya masyarakat karena setiap pembangunannya memiliki nilai bernama ‘kesetaraan’.

Salah satu pembangunan ‘ruang ketiga’ yang masif dilakukan Pemprov DKI Jakarta ialah Taman Kota. Taman Kota, misalnya, dapat berupa ruang terbuka hijau, salah satunya ialah Taman Dukuh Atas yang terletak di Jakarta Pusat.

1. Taman Dukuh Atas menjadi tempat bagi warga untuk bertemu saat beralih angkutan umum

Taman Kota, Ruang Ketiga Tempat Interaksi Warga JakartaIDN Times/Pemprov Jakarta

Taman kota yang berada persis di sisi timur trotoar Sudirman-Dukuh Atas tersebut merupakan upaya Pemprov DKI mengubah ruang jalan untuk kendaraan bermotor menjadi ruang untuk pejalan kaki (pedestrian).

"Sama seperti penataan terowongan Kendal, Pemprov DKI mengubah ruang yang tadinya jalan untuk kendaraan bermotor, menjadi ruang untuk pejalan kaki, pedestrian," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurut Anies, Taman Dukuh Atas yang terletak di area pertemuan banyak moda transportasi, seperti kereta rel listrik (KRL), moda raya terpadu (MRT), Transjakarta, hingga Kereta Bandara, juga menjadi tempat bagi warga untuk bertemu saat beralih angkutan umum.

"Ruang di Dukuh Atas ini terbuka untuk semua, sambil berpindah moda transportasi, warga bisa berinteraksi di sini," tambah Anies.

2. Taman Dukuh Atas juga memiliki banyak spot menarik

Taman Kota, Ruang Ketiga Tempat Interaksi Warga JakartaIDN Times/Pemprov DKI Jakarta

Selain itu, Taman Dukuh Atas menjadi sarana interaksi masyarakat hingga ruang bermain bagi pencinta skateboard Ibu Kota. Spot ekspresi seni budaya, spot edukasi utilitas kota, dan anjungan pandang menjadi pelengkap dari segi sarana yang ada di taman tersebut. 

Taman Dukuh Atas pun disambut baik sejumlah warga yang sering melintas di kawasan tersebut. Salah satu warga, Sani, berpendapat Taman Dukuh Atas bisa mengurangi kadar polusi udara di Jakarta. Sani berharap udara Jakarta menjadi lebih bersih dengan adanya tambahan taman kota. 

"Seneng banget, soalnya kan Jakarta polusinya lagi enggak banget kan. Jadi, bisa sedikit mengurangilah warga Jakarta hirup polusi udara," ujarnya.

Marina juga mengatakan bahwa Taman Dukuh Atas menjadi daya tarik tersendiri bagi warga karena bisa berfoto dengan pemandangan jalanan di Jakarta. “Bagus sih, warga bisa berfoto ataupun sekadar istirahat saja," ujarnya di lokasi.

Anies pun berharap Taman Dukuh Atas bisa menjadi wahana tautan kekeluargaan antarwarga. "Semoga dapat menjadi wahana tautan kekeluargaan antarwarga Jakarta," harapnya.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya