Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dampak La Nina, BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Lebih Awal

Dampak Fenomena La Nina
Dampak Fenomena La Nina (unsplash.com/Andre Mouton)
Intinya sih...
  • BMKG prediksi puncak musim hujan 2025/2026 tiba lebih awal.
  • 333 Zona Musim (ZOM) masuk musim hujan bulan September-November 2025.
  • Musim hujan di akhir 2025 datang lebih awal karena keberagaman pola hujan di Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kembalinya fenomena La Nina di Indonesia pada akhir 2025. Kondisi tersebut dapat meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah.

Menurut BMKG, La Nina merupakan kejadian anomali iklim global, yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur, yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya.

Diketahui, awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi dalam waktu bersamaan di semua wilayah. Berikut jadwal dan daerah yang mengalami imbas La Nina.

1. Prediksi puncak musim hujan lebih awal dibanding kondisi biasa

Ilustrasi hujan
ilustrasi hujan (IDN Times/Rochmanudin)

BMKG memprediksi puncak musim hujan 2025/2026 banyak terjadi pada November hingga Desember 2025, khususnya di Indonesia bagian barat. Kemudian di Indonesia bagian selatan dan timur pada bulan Januari hingga Februari 2026.

Diprediksi, durasi musim hujan 2025/2026 akan lebih panjang dari pada biasanya. Puncak musim hujan diprediksi terjadi lebih awal dibandingkan dengan kondisi biasa.

2. Sebanyak 333 ZOM diprediksi masuk musim hujan pada September hingga November

Ilustrasi Hujan
Ilustrasi Hujan (IDN Times/Sunariyah)

Adapun, BMKG memprediksi 333 Zona Musim (ZOM) di Indonesia akan masuk musim hujan sepanjang September hingga November 2025. Musim hujan telah memasuki sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan sebelum September 2025.

Selain itu, musim hujan akan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur, dengan daerah yang akan masuk musim hujan pada September, Oktober, dan November 2025.

ZOM merupakan wilayah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau. Di Indonesia, terdapat 699 ZOM.

3. Keberagaman pola hujan di Indonesia bikin musim hujan tidak serentak

ilustrasi hujan
ilustrasi hujan (IDN Times/Rochmanudin)

Berbeda dengan kondisi normal, musim hujan pada akhir 2025 diprediksi datang lebih awal di sebagian besar wilayah Indonesia (294 ZOM atau 42,1 persen), karena kondisi akumulasi curah hujan pada musim hujan 2025/2026 umumnya diprediksi berada pada kategori normal.

Kategori normal sendiri merujuk pada kondisi di mana tidak lebih basah maupun lebih kering daripada biasanya. Menurut laporan yang sama, hal tersebut pun dipengaruhi keberagaman pola hujan di wilayah Indonesia yang membuat musim hujan tidak serentak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

BPOM Berharap Peringatan Soal Udang Mengandung Cesium Dicabut AS

08 Okt 2025, 07:19 WIBNews