Rapat Bareng Menhut, Anggota DPR Contohkan Ada Menteri Mundur karena Bencana

- Anggota DPR Fraksi PKS meminta Menteri Kehutanan Raja Juli mundur karena tidak mampu tangani banjir Sumatra.
- Banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra menelan 770 korban jiwa, dengan 463 jiwa masih dalam pencarian.
- Rahmat Saleh menilai tak salah jika menteri mengundurkan diri jika merasa tidak sanggup menangani bencana tersebut.
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IV DPR Fraksi PKS Rahmat Saleh meminta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mundur bila tidak sanggup menangani banjir Sumatra. Banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi itu menelan ratusan korban jiwa.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Rabu (3/12/2025) tercatat, jumlah korban meninggal akibat bencana Sumatra mencapai 770 jiwa dan sebanyak 463 jiwa masih dalam pencarian.
"Bapak menteri yang saya hormati, satu nyawa sangat berharga, sekarang hampir 765 meninggal per kemarin, 650 belum kita temukan. Ini bencana besar bukan main-main," ujarnya saat rapat kerja bersama Menteri Kehutanan Raja Juli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Rahmat lantas menyinggung dua menteri di Kabinet Presiden Filipina Ferdinand Marcos yang mengundurkan diri karena tidak mampu mengatasi banjir di negaranya. Menurutnya, langkah ini sangat gentleman.
"Oleh karena itu saya pernah baca tanggal kemarin tanggal 18 November itu Kabinetnya Pak Ferdinand Marcos di Filipina, mereka itu banjir penyebabnya tapi gentlemen dua menterinya karena merasa menganggap tidak mampu mengatasi itu," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai, tak salah jika menteri mengundurkan diri. Apalagi, jika menteri merasa tak sanggup menangani banjir.
"Jadi bukan sesuatu yang salah juga kalau menteri tidak sanggup mengatasi ini mundur juga itu adalah tugas yang mulia menurut saya," kata dia.


















