TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Forum PBB, Presiden Palestina Mahmoud Abbas Ancam Pidanakan Israel 

Israel sebut solusi dua negara bukan prioritas utamanya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu faksi Palestina mengenai kesepakatan Israel dan Uni Emirat Arab untuk normalisasi hubungan, di Ramallah, Tepi Barat, pada 3 September 2020. ANTARA FOTO/Alaa Badarneh/Pool via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas, mengancam akan mengajukan tuntutan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) jika Israel tidak menarik diri dari Yerussalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza hingga tahun depan.

Dalam sebuah pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (24/9/2021), Abbas mengatakan bahwa pemerintah Israel selalu menghindari penyelesaian masalah berdasarkan prinsip solusi dua negara. Sebaliknya, Israel justru bersikeras melakukan pendudukan dan kontrol militer atas rakyat Palestina.

"Jika otoritas pendudukan Israel terus mengakar, realitasnya akan terbentuk satu negara apartheid seperti yang terjadi hari ini, rakyat Palestina dan seluruh dunia tidak akan mentolerir situasi seperti itu," kata Abbas, dikutip dari Al Jazeera.

“Keadaan di lapangan pasti akan memaksakan hak politik yang sama dan penuh untuk semua orang di tanah Palestina yang bersejarah, dalam satu negara,” tambah Abbas.

Baca Juga: MA Israel Tegakkan UU Israel Sebagai Negara Bangsa Yahudi

1. Situasi saat ini hanya menjadikan Israel sebagai negara apartheid

Pasukan Pertahanan Israel di Perbatasan Israel-Gaza. twitter.com/IDF

Abbas, yang kini berusia 85 tahun, mengaku siap bekerja sepanjang tahun untuk menyelesaikan perselisihan Israel-Palestina sesuai dengan resolusi PBB.

"Jika ini (solusi dua negara) tidak tercapai, mengapa mempertahankan pengakuan Israel berdasarkan perbatasan tahun 1967?" ujar Abbas.

Israel secara ilegal mencaplok kawasan Yerusalem Timur pada 1967 dan mendeklarasikannya sebagai ibu kota. Sementara, Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota pada negara yang meliputi Tepi Barat dan Gaza, wilayah yang saat ini diduduki Israel.

“Rencana sepihak ini (pendudukan Israel) tidak akan mencapai keamanan dan stabilitas bagi siapa pun, karena mereka merusak upaya perdamaian sejati, dan pendudukan yang berkepanjangan akan memperkuat realitas satu negara apartheid,” ujar dia.

Baca Juga: AS Janji Bantu Negara Arab yang Mau Berhubungan dengan Israel

2. Palestina ultimatum Israel untuk tinggalkan wilayah pendudukan 

Foto pasukan pertahanan Israel yang sedang menggelar pelatihan. Sumber: twitter.com/ Israel Defense Forces

Pada saat yang sama, Abbas juga mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menggelar konferensi perdamaian internasional.

“Kita harus menyatakan bahwa Israel, kekuatan pendudukan, memiliki waktu satu tahun untuk menarik diri dari wilayah Palestina yang didudukinya pada tahun 1967, termasuk Yerusalem Timur,” katanya.

“Ini adalah momen kebenaran. Sepertinya kita berada di persimpangan jalan. Sudah cukup, situasi (seperti ini) tidak bisa berlanjut. Dan orang-orang kami tidak dapat menanggungnya lebih lama lagi,” sambung Abbas.

Baca Juga: Israel Siapkan Skema Vaksinasi COVID-19 Dosis Keempat

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya