TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Swiss Bantah Tuduhan Tiongkok yang Menempatkan Para Pembangkang

Pemerintah Swiss menilai itu merupakan pengaturan teknis

Suasana pemandangan di sekitar wilayah yang ada di Swiss. (Pixabay.com/TeeFarm)

Bern, IDN Times - Pemerintah Swiss menolak tuduhan dari pihak Tiongkok yang dianggap menempatkan para pembangkang Tiongkok dalam risiko. Pihaknya juga menambahkan bahwa itu merupakan pengaturan teknis standar seperti yang dilakukan di negara-negara lainnya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Berawal dari perjanjian kedua negara pada tahun 2015 lalu

Hubungan antara Swiss dengan Tiongkok. (Twitter.com/SafeguardDefend)

Dilansir dari The Guardian, pihak pemerintah Swiss menolak keras tuduhan yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok bahwa kesepakatan yang memungkinkan para pejabat Tiongkok memasuki Swiss dan menginterogasi warga negara Tiongkok dengan menempatkan para pembangkang berada dalam risiko. Swiss sendiri menandatangani apa yang disebut perjanjian penerimaan ulang dengan Tiongkok pada tahun 2015 lalu. Dalam perjanjian tersebut, menetapkan persyaratan bagi para pejabat Tiongkok untuk melakukan perjalanan ke Swiss dan menginterogasi warga negaranya yang akan dideportasi.

Sayangnya, perjanjian tersebut masih dirahasiakan hingga pada akhirnya sebuah media di Swiss membocorkan keberadaannya pada bulan Agustus 2020 lalu. Kelompok HAM yang berfokus di Asia, Safeguard Defenders, mengatakan telah menerbitkan teks perjanjian ditambah adanya laporan tentang perbedaannya dari perjanjian serupa dengan negara lain dan dapat menimbulkan ancaman bagi orang-orang yang ingin dikembalikan oleh pemerintah Tiongkok. Menurut pimpinan Safeguard Defenders, Peter Dahlin, mengatakan pengunkapan rincian yang dijelaskan secara detail akan merusak reputasi Swiss.

Baca Juga: Aset Finansial Presiden Belarus Alexander Lukashenko Dibekukan Swiss

2. Juru bicara Kementerian Migrasi Swiss tidak akan mengizinkan para pejabat Tiongkok melakukan interogasi kepada orang-orang Uighur dan Tibet

Hubungan antara Swiss dengan Tiongkok. (Twitter.com/SafeguardDefend)

Sementara itu, Kementerian Migrasi Swiss dengan tegas menyangkal ada sesuatu yang dirahasiakan tentang kesepakatan Tiongkok serta bersikeras bahwa itu adalah pengaturan teknis standar seperti yang telah dicapai dengan sekitar 60 negara lainnya. Meskipun perjanjian itu tidak pernah dipublikasikan ke publik, itu dapat diperoleh kapan saja berdasarkan permintaan kedua negara.

Juru bicara Kementerian Migrasi Swiss, Reto Kormann, mengatakan bahwa orang-orang yang dalam keadaan terancam, seperti Uighur dan Tibet, tidak akan diinterogasi oleh para pejabat Tiongkok serta dipertimbangkan dikeluarkan dari Swiss. Ia juga menambahkan bahwa perjanjian penerimaan kembali diperlukan karena sebagian besar warga negara hanya bersedia mengambil kembali warganya sendiri jika mereka dapat memverifikasi identitas mereka. Selama misi dilakukan oleh pihak Tiongkok, dua pejabat Tiongkok telah tinggal di Swiss selama beberapa hari untuk mewawancarai total 13 orang. 

Baca Juga: Swiss Berencana Lakukan Referendum UU Bisnis Komoditas 

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya