TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kata Perpisahan Tunangan untuk Jamal Khashoggi yang Menyayat Hati

Pengumuman Saudi soal kematian Khashoggi memicu reaksi dunia

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, IDN Times - Pernikahan itu dipastikan tak akan pernah terjadi. Padahal, 2 Oktober lalu, wartawan senior Jamal Khashoggi bermaksud mengurus dokumen pernikahan bersama tunangannya, Hatice Cengiz, ke kantor Konsulat Saudi.  
 

Hari itu, Khashoggi masuk sendirian ke kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sementara Cengiz menunggu di luar. 

Namun, hari membahagiakan tersebut berubah menjadi tragedi. 

Baca Juga: Saudi: Jamal Khashoggi Tewas

1. Khashoggi mau mengurus dokumen ini di konsulat Saudi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Semula Khashoggi yang memang berasal dari Saudi ingin mengurus sejumlah dokumen agar dia bisa menikahi tunangannya, Cengiz. Salah satu dokumen itu adalah bukti bahwa Khashoggi sudah bercerai sebagai syarat untuk menikah lagi.  
 

Dalam rekaman CCTV yang disiarkan sejumlah media, terlihat Khashoggi masuk sendirian pada 2 Oktober 2018. Sebetulnya, Cengiz juga ikut ke sana dan menunggu di luar konsulat. 
Tak disangka, itulah terakhir kali  Cengiz melihat tunangannya hidup. 
 

Baca Juga: Siapa Jamal Khashoggi, Wartawan yang Diduga Dihabisi Arab Saudi

2. Saudi mengonfirmasi bahwa Khashoggi tewas

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dalam penyelidikan awal, Arab Saudi mengonfirmasi bahwa Khashoggi tewas "setelah berkelahi dengan orang yang dia temui di konsulat." Dengan pernyataan yang dirilis Sabtu (20/10) itu, Saudi sekaligus membantah kabar Khashoggi tewas disiksa.  
Otoritas Saudi juga menahan 18 warganya yang diduga terlibat dalam perkelahian berujung maut bagi Khashoggi. 

Baca Juga: Saudi: Jamal Khashoggi Berkelahi dengan Orang di Konsulat

3. Pesan terakhir dari sang tunangan

Ilustrasi Twitter (Pixabay)

Mendapat konfirmasi Saudi tersebut, Cengiz pun menyampaikan pesannya untuk sang kekasih di media sosial, Twitter, demikian dikutip dari situs Aljazeera.  
 

Berikut cuitannya: "Tuhan mengasihi kau, kekasihku Jamal, dan semoga kamu beristirahat di Surga." 

Sementara itu, salah satu editor Washington Post sekaligus rekan kerja Khashoggi, Karen Attiah menilai pengumuman Saudi itu "nyaris menghina."

Dia lantas mempertanyakan sejumlah fakta yang belum diungkap Saudi dalam cuitannya di Twitter. Pertama, apa yang terjadi pada tubuh Khashoggi? Kedua, mengapa otoritas Saudi berbohong dan mengatakan Khashoggi sudah meninggalkan konsulat? Terakhir, bukti apa yang dimiliki penyidik jika memang benar Khashoggi tewas dalam perkelahian.

3. Kelompok pembela hak asasi mendesak PBB mengusut kematian Khashoggi

ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton

Kelompok pembela hak asasi semacam Amnesty International mendesak agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusut pembunuhan Khashoggi. Rawya Rageh Amnesty International tetap meragukan investigasi yang dilakukan Saudi.

"Selama ini kami mengkhawatirkan (praktik) whitewash atau investigasi yang dilakukan oleh entitas yang dicurigai terlibat dalam kasus itu," kata Rageh. 

Sementara beberapa pengamat menilai, tekanan dunia membuat Saudi tak berkutik dan akhirnya mengumumkan sendiri kematian Khashoggi.

"Butuh tekanan intens dari dunia selama dua pekan untuk mengetahui fakta bahwa Khashoggi ternyata meninggal. Bahwa dia terbunuh di kantor konsulat Saudi," kata Kristin Diwan dari Arab Gulf States Institute di Washington.

Analis lainnya juga mempertanyakan penjelasan terbaru Saudi tersebut. Maklum saja, selama berhari-hari, Saudi bersikukuh mengklaim Khashoggi sudah keluar dari konsulat mereka di Istanbul pada 2 Oktober 2018.  

"Setiap narasi yang dirilis Saudi untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada Khashoggi telah meruntuhkan kepercayaan," kata Kristian Ulrichsen dari Rice University's Baker Institute.

Terutama, kata dia, karena Saudi belum juga mampu atau mau merilis bukti--termasuk tubuh Khashoggi. 

Baca Juga: Soal Jamal Khashoggi, Menlu AS: Kita Tunggu Investigasi Arab Saudi 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya