TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[CEK FAKTA] Benarkah Italia Tak Percaya COVID-19 Adalah Virus?

Beredar narasi bahwa COVID-19 disebut penipuan besar

Pengguna komuter dengan masker wajah memenuhi stasiun kereta pada jam sibuk ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di stasiun Cadorna, Milan, Italia, Rabu (7/10/2020) (ANTARA FOTO/IPA/Sipa USA via Reuters Connect)

Jakarta, IDN Times - Informasi yang menjelaskan bahwa Italia adalah negara pertama yang memproses bedah mayat terhadap pasien COVID-19 yang telah meninggal tersebar dalam sebuah pesan berantai aplikasi percakapan WhatsApp. Padahal kegiatan tersebut dilarang dan merupakan pelanggaran undang-undang WHO.

Melansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), pesan ini juga berisi narasi bahwa COVID-19 bukan virus dan dirasa sebagai sebuah penipuan besar.

Namun, Kemkominfo sudah memberi label bahwa informasi ini masuk kategori hoaks. 

Baca Juga: [CEK FAKTA] Beda dengan MUI, Gereja Haramkan Vaksin COVID-19

1. Pesan berantai ini jelaskan penyebab penderita COVID-19 meninggal

Wabah Virus corona di Italia (ANTARA FOTO/REUTERS/Remo Casilli)

Dalam pesan tersebut diceritakan bahwa penderita COVID-19 yang meninggal disebabkan oleh "Amplified Global 5G Electro magnetic Radiation (Poison)”.

Pesan panjang berantai ini juga menyebutkan bahwa informasi yang telah beredar bersumber dari Kementerian Kesehatan Italia.

2. Kementerian Kesehatan Italia sebut tak pernah keluarkan pernyataan itu

Perdana Menteri Italia petahana, Giuseppe Conte. (Instagram.com/giuseppeconte_ufficiale)

Namun, setelah menelisik dari beberapa sumber salah satunya situs resmi COVID-19 Indonesia yakni Covid19.go.id didapatkan fakta bahwa Kementerian Kesehatan Italia tidak pernah membuat pernyataan tersebut.

Dalam AFP Fact Check 9 Juni 2020 lalu, juru bicara Kementerian Kesehatan Italia menyatakan narasi itu hoaks.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Kalau Vaksin COVID-19 Bermasalah, Indonesia Tak Bisa Gugat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya