13 Peserta Umrah asal Indonesia Terpapar COVID-19
Tingkat disiplin jemaah umrah Indonesia dinilai rendah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Arfi Hatim, mengatakan saat ini ada 13 jemaah umrah yang terpapar COVID-19 di Arab Saudi. Mereka diketahui terpapar COVID-19 setelah menjalani tes swab oleh otoritas di Saudi. Alhasil, mereka kini menjalani isolasi mandiri di hotel.
"Penanganannya tentu menjadi tanggung jawab dari kuasa dan Pemerintah Arab Saudi," kata Arfi ketika berbicara di saluran daring Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) YouTube, Rabu (11/10/2020).
Konfirmasi serupa juga disampaikan Ketua Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI), Zaki Zakariya. Ia mengatakan sulit untuk mendeteksi apakah jemaah umrah itu terpapar COVID-19 saat masih berada di Tanah Air atau ketika tiba di Saudi.
"Kalau dari AMPHURI sudah meminta agar biro penyelenggara umrah di Tanah Air mengikuti regulasi, baik yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yang diberlakukan di Saudi. Regulasi di Indonesia juga sudah jelas. Calon jemaah umrah wajib tes swab," tutur Zaki ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada hari ini.
Namun, ia menerima laporan bahwa penerapan pemberlakuan jaga jarak ketika dilakukan tes swab tidak diterapkan secara ketat. Hal itu dipicu pemberitahuan mendadak dari pemerintah bahwa Indonesia diberikan kuota jemaah umrah oleh Saudi.
Saudi mulai membuka pintu untuk jemaah umrah asing pada Minggu, 1 November 2020. Sementara, Kemenag memberi informasi pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Apa evaluasi AMPHURI bagi biro pengelola umrah ke depannya? Apakah jemaah umrah dari Pakistan juga ada yang terpapar COVID-19?
Baca Juga: Tiga Jemaah Umrah Indonesia Terpapar COVID-19 saat Berada di Saudi
1. AMPHURI menduga virus corona menyebar di tempat dilakukan tes swab di Indonesia
Zaki mengaku menerima laporan ketika dilakukan tes swab di Tanah Air terjadi penumpukan di lokasi. Akibatnya calon jemaah umrah tidak menjaga jarak. Belum lagi berdasarkan hasil tes swab ditemukan 20 calon jemaah umrah yang positif COVID-19. Alhasil, mereka batal berangkat ke Saudi untuk umrah.
"20 calon jemaah umrah itu ada di gelombang pemberangkatan yang pertama. Sementara, di gelombang pemberangkatan kedua, ada tujuh orang (calon jemaah umrah yang dinyatakan positif COVID-19). Nah, yang positif COVID-19 ini kan ikut antre ketika dilakukan tes swab dan bertemu calon jemaah umrah lainnya," tutur Zaki.
Ia menduga di situ lah virus Sars CoV-2 itu menyebar. Oleh sebab itu, Zaki mendorong agar proses evaluasi dilakukan dari hulu di Tanah Air hingga ke hilir di tempat tujuan umrah.
"Sementara, kalau di Saudi ya harus disiplin. Sebab, aturan di Saudi hanya mewajibkan karantina selama 3 hari di hotel," katanya lagi.
Baca Juga: [FOTO] WNI Bisa Kembali Umrah di Tengah Pandemik COVID-19