TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serbia, Panama dan Kuwait Resmi Teken Traktat Persahabatan ASEAN

Penandatanganan dilakukan di Sekretariat ASEAN

Penandatanganan Treaty of Amity and Cooperation ASEAN oleh Serbia, Panama dan Kuwait. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Serbia, Panama dan Kuwait akhirnya menandatangani traktat persahabatan ASEAN atau Treaty of Amity and Cooperation (TAC) ASEAN. Penandatanganan TAC ini disaksikan oleh 10 negara ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.

Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan apresiasinya kepada ketiga negara tersebut.

“Selama bertahun-tahun, TAC telah berperan penting sebagai norma kolektif dan prinsip-prinsip untuk membina hubungan persahabatan, kebiasaan berdialog, dan hidup berdampingan secara damai di dunia dan kawasan,” kata Retno, di Sekretariat ASEAN, Senin (4/9/2023).

Dengan demikian, ada empat negara yang meneken TAC tahun ini, diawali oleh Arab Saudi di sela pertemuan Menlu ASEAN, Juli lalu.

Sementara itu, seluruh anggota P5 PBB telah mengaksesi TAC, yaitu China (2003), Rusia (2004), Prancis (2007), Amerika Serikat (2009) dan Inggris (2012). Di grup G20, hanya Italia dan Meksiko yang belum menandatangani TAC.

Baca Juga: Thailand Absen KTT ASEAN Dua Kali, Kenapa?

1. Bertambah banyaknya negara yang aksesi TAC

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno mengungkapkan bahwa kini semakin banyak negara yang mengaksesi TAC, di mana hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan dan antusiasme yang positif.

“Hal ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat stabilitas kawasan dan dunia,” ucap Retno lagi.

2. TAC harus menyatukan ASEAN dan mitra dialog untuk kerja sama konkret

Penandatanganan Treaty of Amity and Cooperation ASEAN oleh Serbia, Panama dan Kuwait. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno menekankan, TAC harus menyatukan ASEAN dan mitra dialog untuk mendorong kerja sama konkret dalam mengatasi tantangan bersama, mulai dari perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi, hingga mengatasi kejahatan transnasional.

“Bersama-sama kita harus menjadi kekuatan positif bagi perdamaian, stabilitas dan perdamaian kemakmuran di kawasan Indo Pasifik. Hanya dengan menerapkan sepenuhnya nilai-nilai dan prinsip-prinsip TAC, kita dapat benar-benar mencapainya dan memastikan bahwa ASEAN penting dan menjadi episentrum pertumbuhan,” tegas Retno lagi.

Baca Juga: Janji Mudahkan Investasi, Timor Leste Ingin Jadi Anggota Penuh ASEAN

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya