TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Daftar 6 Anggota Republik yang Dukung Pemakzulan Donald Trump

Jika Trump dimakzulkan, dia gak bisa ikut pemilu 2024

Mantan Presiden AS Donald Trump saat melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, IDN Times - Mayoritas anggota Senat, dengan proporsi 56 banding 44, sepakat menyatakan bahwa mereka memiliki hak sesuai konstitusi Amerika Serikat (AS) untuk memakzulkan Donald Trump. Keputusan itu diambil setelah persidangan yang berlangsung alot selama empat jam pada Selasa (9/2/2021).

Sebelumnya, Charles Chooper selaku kuasa hukum Trump mengatakan, Senat tidak memiliki wewenang untuk memakzulkan presiden setelah habis masa jabatannya. Dengan begitu, pemakzulan yang bertujuan untuk merebut hak politik Trump adalah bentuk tindakan inkonstitusional.

Pemungutan suara dengan hasil 56:44 mengartikan ada enam anggota Partai Republik yang mendukung pemakzulan Trump. Proporsi anggota Senat yang berjumlah 100 orang hari ini diwakili oleh 50 anggota Demokrat dan 50 anggota Republik. Jika terjadi deadlock atau hasil seri pada pemungutan suara, maka sesuai dengan konstitusi AS Wakil Presiden Kamala Harris selaku Presiden Senat memiliki hak suara sebagai anggota ke-101.

Lantas, siapa saja enam orang dari Partai Republik yang ingin melengserkan Trump?

Baca Juga: Senat Amerika Serikat Nyatakan Pemakzulan Donald Trump Konstitusional

1. Berikut 6 anggota Republik yang mendukung pemakzulan

United States Capitol (Website/nps.gov/places/us-capitol.htm)

Dilansir dari Reuters, berikut enam senator dari Partai Republik yang ingin memakzulkan Trump:

  • Ben Sasse: Senator Nebraska yang berhasil memenangkan pemilihan kembali pada 2020. Dia dianggap sebagai salah satu calon kandidat untuk mewakili Partai Republik pada 2024. Sasse juga sosok yang secara terbuka mengecam klaim palsu Trump atas kecurangan pemilu.
  • Bill Cassidy: Senator Louisiana adalah anggota Senat yang beralih pilihan. Sebelum mendengarkan sambutan pembukaan persidangan yang diwarnai isak tangis Jamie Raskin, manager pemakzulan dari Partai Demokrat, Cassidy menentang pemakzulan. Dia berpendapat pesan Raskin sangat menyentuh dan kuat.
  • Lisa Murkowski: Senator AS pertama yang dalam 50 tahun terakhir berhasil memenangkan kursi Senat Alaska melalui write-in candidate, atau tokoh yang namanya tidak tertera dalam surat suara tapi ditulis oleh para pemilih. Dia mendesak Trump untuk mengundurkan diri setelah menjadi provokator dalam kerusuhan di Gedung Capitol 6 Januari 2021.
  • Mott Romney: Senator dari Utah yang merupakan kandidat presiden dari Republik pada 2012. Dia sosok yang keras mengkritik Trump. Pada 2020, Romney adalah satu-satunya senator Republik yang mendukung gagasan untuk memakzulan Trump.
  • Pat Toomey: Senator Pennsylvania yang menyebut Trump telah melakukan pelanggaran konstitusi yang tidak dapat didakwa, sehingga mendesak untuk mengundurkan diri setelah serangan Capitol menjadi sorotan dunia.
  • Susan Collins: Senator Maine yang berhasil mengamankan kursi Senat di negara bagian yang menjadi basis kekuatan Demokrat. Dia menyebut Trump sebagai dalang kerusuhan.

Baca Juga: Sederet Fakta Pemakzulan Trump oleh DPR Amerika Serikat

2. Partai Republik terbagi menjadi dua kubu

Pendukung Trump bentrok dengan polisi Capitol saat reli menentang pengesahan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 oleh Kongres Amerika Serikat, di Gedung U.S. Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton)

Pengamat hubungan internasional Universitas Airlangga (Unair), Agastya Wardhana, mengatakan bila konstelasi politik AS memecah Partai Republik menjadi dua kubu. Satu pihak mendukung pemakzulan Trump, pihak lain masih loyal terhadap Trump.

Adapun kubu yang menentang Trump menilai, segala tindak-tanduk politikus berlatar pengusaha properti itu telah menyimpang dari nilai-nilai Republik. Sehingga, keberadaannya dalam pemerintahan justru mencoreng nama partai.

Sementara, kubu lainnya menilai Trump masih memiliki loyalis yang strategis untuk dimanfaatkan pada kontestasi pemilu 2024 nanti. “Orang yang bisa mengambil massa Trump memiliki peluang di 2024,” kata lelaki yang akrab disapa Agas kepada IDN Times beberapa saat lalu.

Baca Juga: Demokrat Berencana Publikasikan Surat Pemakzulan Trump

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya