Mantan Menlu Thailand: Makin Gaduh Myanmar, Makin Hancur Marwah ASEAN
ASEAN harus berani mengambil tindakan tegas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya menuturkan, ASEAN selaku organisasi kawasan Asia Tenggara berisiko kehilangan kredibilitas jika gagal menyudahi konflik di Myanmar. ASEAN harus mampu membujuk para jenderal agar mengembalikan kekuasaan kepada pemerintahan sipil.
"Tidak ada kredibilitas bagi komunitas ASEAN selama tidak ada yang bisa dilakukan untuk melawan pengambilalihan militer di Myanmar,” kata Piromya, dikutip dari The Straits Times, Jumat (2/4/2021).
"Sekarang, seiring kekejaman yang terjadi di Myanmar, menjadi kewajiban bagi setiap orang, terutama Thailand dan negara anggota ASEAN untuk melakukan sesuatu dengan cara yang terus terang dan mendesak," tambahnya.
Baca Juga: Tiongkok Menentang Upaya Pemberian Sanksi kepada Myanmar
1. Mendesak KTT ASEAN segera dilaksanakan
Langkah awal untuk langkah konkret ASEAN, kata Piromya, adalah menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebagaimana yang disarankan oleh Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo.
Salah satu fungsi KTT adalah menunjuk utusan atau delegasi atas nama ASEAN sebagai juru diplomasi. Dia adalah sosok yang nantinya akan berkoordinasi dengan seluruh pemilik kepentingan, termasuk Junta Militer, Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, Sekjen PBB, dan Dewan Keamanan PBB.
"(Utusan itu akan) mengirimkan pesan yang kuat kepada Junta untuk menghentikan semua bentuk kekerasan dan penindasan, dan untuk memulai dialog dengan pemerintah terpilih Myanmar yang sah," katanya.
Baca Juga: Lebih dari 520 Orang Tewas, PBB Sebut Myanmar di Ambang Perang Sipil