Setahun Kudeta Myanmar, Indonesia Kecewa Berat dengan Junta Militer
RI minta junta hormati lima poin konsensus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Satu tahun pascakudeta Myanmar, Pemerintah Indonesia mendesak supaya junta tetap menghormati lima poin konsensus, yang merupakan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada April 2021.
“Sebagai keluarga, ASEAN telah mengulurkan bantuan melalui lima poin konsensus. Sangat disayangkan sampai saat ini tidak terdapat kemajuan signifikan terhadap pelaksanaannya,” kata keterangan pers yang dimuat oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Baca Juga: Setahun Kudeta Myanmar, Kekuasaan Junta Diprediksi Tak Akan Bertahan
Baca Juga: Kecewa dengan Junta Myanmar, PM Kamboja Curhat ke Presiden Jokowi
1. Indonesia tetap konsisten pada sikapnya mengecam kudeta
Indonesia tetap konsisten sejak awal, yaitu mengutuk perebutan kekuasaan yang inkonstitusional.
Kudeta terjadi pada 1 Februari 2021, ketika junta yang dipimpin oleh Min Aung Hlaing menangkap penasihat negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Junta berdalih kudeta adalah suatu keharusan untuk melindungi negara dari krisis politik.
“Menandai 1 tahun pengambilalihan kekuasaan oleh militer di Myanmar, Indonesia mengecam tindakan tersebut."
Baca Juga: Myanmar, Negara yang Terus Berjuang Melawan Diktator