TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Varian Corona Asal Inggris Ancam Sistem Kesehatan Prancis

Menyumbang 25 persen dari seluruh kasus baru

Ilustrasi suasana pandemik COVID-19 di Paris. (ANTARA FOTO/REUTERS/Stephane Mahe)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran mengungkap, varian corona asal Inggris (B117) menyumbang 25 persen dari kasus baru. Dia mewanti-wanti ancaman jenis virus ini yang diyakini memiliki daya penularan lebih cepat.  
 
"Para ilmuwan takut akan epidemi baru jika varian ini menjadi dominan," kata Véran, dikutip dari France 24, Jumat (12/2/2021).

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?

Kepada masyarakat, Véran berjanji pemerintah akan segera mengambil tindakan untuk menekan penyebaran B117. Namun, dia memastikan strategi penanganan yang akan digunakan tidak seperti negara-negara Eropa lainnya, yaitu karantina wilayah atau lockdown.
 
Prancis tetap mengandalkan efektivitas pembatasan jam malam yang sudah diberlakukan sejak 15 Desember 2020. Pada aturan jam malam pertama, pemerintah membatasi aktivitas di luar ruangan hingga pukul 20.00. Kemudian, pada aturan kedua, kegiatan masyarakat dibatasi hingga pukul 18.00.

1. Pemerintah akan mengambil tindakan tapi bukan lockdown

ANTARA FOTO/Thomas Samson/Pool via REUTERS/djo

2. Terdeteksi juga varian virus dari Brasil dan Afrika Selatan

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Prancis juga menghadapi ancaman dari varian corona asal Afrika Selatan (501.V2) dan Brasil yang telah menyumbang 4-5 persen dari total kasus baru.
 
"Penyebaran dua varian ini di wilayah Prancis bukan tidak dapat dihindari," katanya, seraya menambahkan situasi mengkhawatirkan di beberapa wilayah di Prancis Timur, sarang gelombang pertama penyakit hampir setahun lalu.

Baca Juga: Fauci: Efikasi Vaksin Berkurang Terhadap Corona Varian Afrika Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya