Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Joshua Robberts/Reuters via ANTARA FOTO

Usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan tidak akan mengupayakan penyelidikan lebih lanjut atas kasus e-mail pribadi Hillary Clinton. Padahal pada masa kampanyenya Trump mengatakan, jika menjadi Presiden AS maka dia akan memenjarakan saingannya tersebut.

Default Image IDN

Dikutip BBC.com, Direktur Biro Intelegen Federal (FBI) Kellyanne Conway pun juga membenarkan bahwa Trump tidak ingin meneruskan penyelidikan atas masalah e-mail Hillary. Conway menegaskan bahwa Hillary harus menghadapi kenyataan bahwa mayoritas warga AS tidak percaya pada dirinya.

Sebelumnya, sekitar sepekan menjelang Pemilu AS, Direktur FBI James Comey menyatakan kepada publik bahwa pihak tengah membuka kembali penyelidiki sejumlah e-mail pribadi Clinton. Pembukaan e-mail tersebut terkait kasus Anthony Weiner, bekas anggota kongres yang melakukan skandal seksual. Namun, FBI kemudian menyatakan tidak ada bukti kriminal dalam pemeriksaan sejumlah e-mail baru Hillary.

Skandal Hillary sempat mencuri perhatian publik.

Default Image IDN

Donald Trump memang kerap kali mengungkit soal skandal e-mail tersebut untuk menyerang kandidat dari Partai Demokrat itu selama kampanye. Namun, kini setelah terpilih sebagai Presiden AS, sikap Trump ternyata berubah.

Isu tersebut memengaruhi hasil Pemilu AS kemarin.

Editorial Team

EditorRizal

Tonton lebih seru di